Hamas Buka Peluang Damai Setelah Resolusi PBB Disahkan

LANGIT7.ID-Jakarta; Kelompok Hamas menyambut baik keputusan Majelis Umum PBB yang mendesak gencatan senjata di Gaza. Dukungan ini muncul setelah 158 negara menyetujui resolusi tersebut, meski ditolak Amerika Serikat dan Israel.

"Kami menyambut pengesahan resolusi Majelis Umum PBB yang didukung 158 negara. Kami berharap warga sipil Gaza bisa segera mendapat akses layanan penting dan bantuan kemanusiaan," kata Hamas dalam pernyataan resminya.

Hasil voting di Majelis Umum PBB menunjukkan 158 negara mendukung, 9 negara menolak, dan 13 negara memilih abstain. Resolusi ini meminta "gencatan senjata segera tanpa syarat" dan "pembebasan semua sandera secepatnya."

Hamas, yang melancarkan serangan pada 7 Oktober 2023, mengaku siap menanggapi setiap upaya menuju gencatan senjata. Mereka menyalahkan Benjamin Netanyahu dan Amerika Serikat atas perang yang masih berlanjut.

Berdasarkan data resmi, serangan Hamas menewaskan 1.208 orang, kebanyakan warga sipil. Jumlah ini termasuk para sandera yang meninggal di Gaza. Dari 251 sandera yang diculik, 96 orang masih ditahan di Gaza, termasuk 34 orang yang dinyatakan tewas oleh militer Israel.

Di sisi lain, serangan balasan Israel telah menewaskan sedikitnya 44.835 warga Gaza, mayoritas warga sipil. Angka ini berasal dari kementerian kesehatan setempat dan dianggap valid oleh PBB.