LANGIT7.ID, - Jakarta - Setiap tanggal
22 Desember dikenal sebagai
Hari Ibu. Sebagian orang merayakan momen ini dengan ungkapan
kasih sayang untuk sang ibu.
Tak jarang pula ada yang memberikan hadiah sebagai bentuk cinta.
Menanggapi perayaan Hari Ibu, pendakwah muda
Ustaz Irfan Rizki Haas mengatakan setiap hari adalah hari ibu bukan hanya setahun sekali merayakannya.
Baca juga: 22 Desember Diperingati Hari Ibu, Simak Sejarah dan Tema 2024"Cintanya kita pada ibunda kita bukan hanya setahun sekali. Sayangnya kita pada ibunda kita pun juga bukan hanya setahun sekali," kata Ustaz Irfan dalam salah satu kajian daring, dilihat Ahad (22/12/2024).
Pengasuh Pondok Pesantren Tahfizh Quran MAF Wonolelo, Wonosobo, Jawa Tengah ini menambahkan, masa bakti seorang anak pada orang tua, khususnya ibu, adalah sepanjang hidupnya.
"Sayang kita, cinta kita, kasih kita dan bentuk bakti kita kepada ibunda kita setiap hari. Sampai kita diwafatkan oleh Allah SWT," terangnya.
Sementara ulama
Muhammadiyah,
Ustaz Adi Hidayat menegaskan bahwa tidak ada perbuatan anak yang mampu membalas kasih sayang dan perjuangan seorang ibu dalam membesarkan buah hatinya.
"Ibu merawat anak agar hidup, sedangkan anak merawat orang tua hanya untuk mengantarkan pada kematian. Tidak ada yang bisa membalas kasih sayang ibu," kata UAH dalam video yang diunggah ulang saluran Youtube @dailyqueen20.
UAH kemudian mengutip kisah seorang pria yang mengaku bangga karena telah merawat ibunya sebagai balasan atas jasa sang ibu yang mengurusnya sejak kecil.
Baca juga: Romantis, Gibran Ucapkan Selamat Hari Ibu dengan Finger Heart ala KoreaPria tersebut datang kepada sahabat Rasulullah SAW,
Ibnu Abbas RA.
"Saya merawat ibu saya hingga beliau meninggal, sama seperti beliau merawat saya waktu kecil," kata sang pria.
Namun jawaban Ibnu Abbas kemudian malah mengejutkan pria tersebut.
"Ibumu merawatmu supaya kamu hidup, sedangkan kamu merawat ibumu hanya untuk mengantarkannya kepada kematian," jelas Ibnu Abbas.
Pesan tersebut menggambarkan betapa besarnya pengorbanan seorang ibu, yang tidak bisa diukur dengan apa pun.
UAH kemudian mengajak para anak untuk terus mendoakan kedua orang tua, terutama mereka yang telah
meninggal dunia.
"Doa anak yang saleh adalah bentuk bakti yang tidak akan pernah berhenti, bahkan setelah orang tua meninggal dunia," jelasnya.
Di antara doa yang diajarkan untuk dibaca seorang anak untuk kedua orang tuanya adalah sebagaimana firman Allah
‘Azza Wajalla,
رَبَّنَا اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِينَ يَوْمَ يَقُومُ الْحِسَابُ
“Ya Allah, Rabb kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapaku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat).” (QS. Ibrahim: 41)
Baca juga: Alissa Wahid: Hari Ibu Harus Dimaknai Hari Perjuangan Perempuan(est)