LANGIT7.ID, Jakarta,- -
Akhir tahun seringkali menjadi momen bagi sebagian orang untuk mengevaluasi
resolusi yang dibuat pada awal tahun. Namun kondisi ini menjadi sebuah tekanan bagi individu yang tidak berhasil mencapai target, baik di lingkup profesional maupun secara pribadi.
Dosen Fakultas Psikologi
Universitas Airlangga (UNAIR), Atika Dian Ariana membagikan cara efektif kelola
stres di akhir tahun.
Baca juga: 10 Penyebab Tidur Tak Nyenyak Sinyal Hormon Stres Meningkat1. Persiapkan Diri untuk Hal BurukMenurut Atika, salah satu faktor utama penyebab stres akhir tahun adalah perasaan tidak cukup waktu untuk mencapai resolusi. Saat tenggat waktu hampir habis, seseorang cenderung menekan diri sendiri yang pada akhirnya berpengaruh pada kesehatan mental mereka.
“Sebenarnya, semua berawal ketika membuat resolusi. Kita juga harus bersiap untuk ketidakberhasilan. Jadi, persiapan mentalnya bukan hanya bagaimana bila saya berhasil, sehingga ada beberapa plan. Bisa disebut sebagai mitigasi risiko untuk menerima, karena beberapa hal memang bukan menjadi jalan kita,” jelas Atika seperti dikutip dari laman Unair, Sabtu (28/12/2024).
Lebih lanjut Atika menjelaskan faktor pemicu stres akhir tahun lainnya seperti tuntutan dan evaluasi kerja yang biasanya terjadi di akhir tahun.
“Di dunia kerja, seringkali tekanan muncul karena target kerja atau evaluasi tahunan di berbagai institusi,” ucap Atika.
Di samping itu, beberapa individu menganggap momen akhir tahun untuk merealisasikan apa yang telah menjadi rencana sepanjang tahun.
Baca juga: Selain Bernilai Sedekah, Tersenyum Juga Berkhasiat sebagai Obat Anti Stres2. Coping MechanismKemudian Atika menuturkan bahwa sejatinya tidak ada kiat spesifik untuk menghadapi stres akhir tahun. Beberapa cara bisa terlaksana secara mandiri jika dirasa mampu.
Selain itu, perlu dipahami terlebih dahulu mengenai coping atau metode pengelolaan stress.
“Lakukan sesuatu yang sifatnya comforting shooting untuk kita. Boleh kita menyalurkannya dengan cara menggambar, menulis jurnal, atau melakukan kegiatan seni lain yang menenangkan,” katanya.
Saat tidak bisa melaksanakannya secara mandiri, berinteraksi dengan lingkungan sosial juga termasuk teknik coping yang cukup efektif untuk mengurangi tekanan.
“Diskusi atau sekadar curhat dengan orang terdekat, bisa membantu kita merasa lebih ringan. Atau jika dirasa stres terlalu menekan, silahkan untuk diskusi dengan profesional,” imbuh Atika.
Baca juga: Teh Hijau dan Cokelat Panas Bagus untuk Mengurangi Dampak Negatif pada Stres3. Beri Jeda untuk RefleksiAtika mengatakan, refleksi akhir tahun dapat membantu individu melakukan orientasi terhadap tujuan mereka.
"Dengan jeda ini, kita dapat menyadari makna dari apa yang telah kita capai. Dengan begitu, kita tidak seperti robot yang hanya mengejar target tanpa menikmati prosesnya,” paparnya.
Ia juga menambahkan bahwa apresiasi terhadap pencapaian sekecil apa pun, dapat membantu menjaga kesehatan mental.
“Persiapkan rencana dengan fleksibilitas, sehingga kita siap menghadapi apa pun hasilnya,” tutupnya.
(est)