Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Sabtu, 15 Maret 2025
home lifestyle muslim detail berita

Orang Tua Harus Peka Terhadap Kesehatan Mental Anak

tim langit 7 Jum'at, 24 Januari 2025 - 07:00 WIB
Orang Tua Harus Peka Terhadap Kesehatan Mental Anak
ilustrasi
LANGIT7-surabaya,- - Anak-anak merupakan anugerah terbesar bagi orang tua, tetapi di balik keceriaan mereka, mungkin tersembunyi masalah mental yang tidak terlihat. “Data dari WHO tahun 2021 menunjukkan bahwa sekitar 10-20 persen anak di seluruh dunia mengalami gangguan mental, seperti kecemasan, depresi, atau gangguan perilaku. Ironisnya, banyak anak tidak mendapatkan penanganan yang tepat,” ujar dosen Fakultas Kedokteran Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), dr. Hafid Algristian, Sp.KJ.Menurut dr. Hafid, perbedaan generasi membuat pola asuh tradisional sering kali tidak relevan lagi. Anak-anak saat ini tumbuh di tengah teknologi canggih, melimpahnya informasi, dan tekanan sosial yang beragam.

Situasi ini diperparah oleh pandemi COVID-19 yang memicu isolasi sosial dan perubahan besar dalam cara belajar.

Baca juga:10 Keterampilan Agar Mental Tetap Waspada saat Menua“Anak-anak menghadapi tantangan yang berbeda dari generasi sebelumnya. Penting bagi orang tua untuk menyesuaikan pola asuh mereka dengan kebutuhan zaman,” tambahnya.Dia mengingatkan pentingnya deteksi dini untuk mencegah gangguan mental berkembang lebih serius. Beberapa tanda yang perlu diwaspadai orang tua meliputi:
  1. Gangguan emosi: Anak mudah marah, cemas, atau sering tampak sedih tanpa alasan jelas.
  2. Gangguan sosial: Anak menarik diri dari teman-temannya atau merasa terancam dalam situasi sosial.
  3. Gangguan perilaku: Perubahan drastis dalam pola makan, tidur, atau prestasi sekolah.
  4. Keluhan fisik: Sering sakit kepala, gangguan tidur, atau keluhan lainnya tanpa sebab medis.
“Jika tanda-tanda ini dibiarkan, dampaknya bisa sangat panjang. Anak mungkin kesulitan belajar, menjalin hubungan sosial, bahkan menghadapi risiko gangguan mental yang lebih berat di masa dewasa,” jelasnya.Dr. Hafid menyarankan agar orang tua membuka komunikasi yang jujur dengan anak. “Dengarkan mereka tanpa menghakimi, berikan empati, dan gunakan bahasa yang sederhana sesuai usia anak. Jika perlu, gunakan kuesioner sederhana seperti Strength and Difficulties Questionnaire (SDQ-25) untuk mendeteksi potensi masalah mental,” terangnya.Jika tanda-tanda gangguan mental berlangsung lebih dari dua hingga empat minggu, orang tua disarankan segera berkonsultasi dengan profesional, seperti psikiater atau psikolog.“Cinta terbaik yang bisa diberikan orang tua adalah waktu dan perhatian. Dengan mendampingi anak dan memperhatikan kesehatan mental mereka, kita memberikan fondasi kuat untuk masa depan mereka,” tutupnya.Dengan deteksi dini dan dukungan yang tepat, anak-anak dapat tumbuh bahagia dan siap menghadapi tantangan di masa depan.

(ori)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Sabtu 15 Maret 2025
Imsak
04:33
Shubuh
04:43
Dhuhur
12:05
Ashar
15:12
Maghrib
18:09
Isya
19:17
Lihat Selengkapnya
QS. Ali 'Imran:64 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
قُلْ يٰٓاَهْلَ الْكِتٰبِ تَعَالَوْا اِلٰى كَلِمَةٍ سَوَاۤءٍۢ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ اَلَّا نَعْبُدَ اِلَّا اللّٰهَ وَلَا نُشْرِكَ بِهٖ شَيْـًٔا وَّلَا يَتَّخِذَ بَعْضُنَا بَعْضًا اَرْبَابًا مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ ۗ فَاِنْ تَوَلَّوْا فَقُوْلُوا اشْهَدُوْا بِاَنَّا مُسْلِمُوْنَ
Katakanlah (Muhammad), “Wahai Ahli Kitab! Marilah (kita) menuju kepada satu kalimat (pegangan) yang sama antara kami dan kamu, bahwa kita tidak menyembah selain Allah dan kita tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun, dan bahwa kita tidak menjadikan satu sama lain tuhan-tuhan selain Allah. Jika mereka berpaling maka katakanlah (kepada mereka), “Saksikanlah, bahwa kami adalah orang Muslim.”
QS. Ali 'Imran:64 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan