Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Kamis, 27 Maret 2025
home masjid detail berita

Mirajnya Mukmin Melalui Shalat, Berikut Penjelasan Gus Baha

tim langit 7 Senin, 27 Januari 2025 - 10:36 WIB
Mirajnya Mukmin Melalui Shalat, Berikut Penjelasan Gus Baha
) KH Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha).Foto/ist
LANGIT7-Jakarta,- - KH Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha) menjelaskan, setiap mukmin juga bisa Miraj kepada Allah SWT, yaitu lewat shalat.

Sesuai hadits Nabi Muhammad, ash-shalatu mi'rajul mukminin. Karena shalat merupakan peristiwa istimewa dalam proses Isra Miraj.

Nabi Muhammad menemui Allah secara langsung untuk menerima perintah shalat. Ketika Nabi sampai siddrotul muntaha, ada nur yang cahayanya tidak terhingga.

Jibril berhenti di sana. Tidak bisa masuk. Masuk satu langkah, maka langsung mengecil dan hampir terbakar. Jibril terbakar, karena Jibril tidak diundang.

Sedangkan nabi memiliki undangan sehingga tidak mengecil dan terbakar. "Shalat itu adalah miraj mukminin, cara kita bertemu Allah SWT," jelas Gus Baha dikutip dari Youtube Salafiyah Media Kota Pasuruan, Senin (27/1/2025).

Baca juga:5 Hikmah Terbesar dari Isra Mi'raj Nabi Muhammad saw, Bukti Surga Neraka itu Nyata

Shalat bisa disebut Miraj karena di dalamnya ada kandungan percakapan antara Allah dan Nabi Muhammmad saat peristiwa Isra Miraj yang terabadikan pada bacaan tasyahud.

Bacaan ini jadi rukun shalat, yang jika tidak dikerjakan maka shalatnya dianggap tidak sah. Ketika seseorang tasyahud, seakan-akan orang tersebut sedang dialog kepada Allah dan nabi.

Lafadz tersebut yaitu attahiyyatul mubarokatush sholawaatuth thoyyibaatu lillah (salam sejahtera yang penuh barakah dan salam sejahtera yang amat baik adalah milik Allah Ta'ala).

Lalu Allah menjawab, assalamu 'alaika ayyuhannabiyyu wa rahmatullahi wa barokatuh (salam sejahtera, barokah dan rahmat Allah dilimpahkan kepadamu wahai Nabi Muhammad SAW).

Kemudian nabi menambahkan, assalaamu'alainaa wa'alaa 'ibaadillaahish shaalihiin (salam keselamatan semoga tetap untuk kami seluruh hamba yang saleh-saleh).

"Kalimat tahiyat, itu yang dibaca orang shalat, seakan mewakili doanya nabi dan jawaban Allah. Nabi tidak egois, dapat salam dari Allah, lalu nabi ingat orang lain, umatnya yang saleh juga dapat salam Allah. Semua dapat, nabi tidak egois," katanya.

Baca juga:Khubaib bin Adi: Muslim yang Memulai Sunnah Salat 2 Rakaat sebelum Dieksekusi Mati

Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini menambahkan, dalam tasyahud ada bacaan yang memiliki ganjaran cukup besar. Hal ini menandakan bahwa posisi shalat sangat penting dalam Islam, yaitu sebagai tiang agama.

"Ketika seseorang melafadzkan ayyuhannabi itu seperti, semakna, setingkat, sekualitas langsung sowan nabi Muhammad SAw. Ketika membaca assalamualaina wa ala ibadillah, itu sama dengan ziarah wali seluruh dunia," imbuhnya.

Bahkan, kata Gus Baha, bagi seorang Muslim yang melakukan shalat hanya karena Allah, ia pahalanya dihitung setara dengan orang haji dan umrah.

Keterangan ini, kata Gus Baha, bisa ditemukan di dalam kitab Kunuzus Sa'adah. Sebuah kitab yang berisi kumpulan kata-kata mutiara dari Habib Ali bin Muhammad Al Habsyi.

Kitab ini ditulis oleh Habib Muhsin bin Abdullah Assegaf. "Siapapun yang sering shalat, shalat saja, di mana pun, di Pasuruan atau daerah lainnya.

Ketika seorang niat membaca attahiyyaatul mubaarakaatush shalawaatuth thayyibaatu lillaah pahalanya sama dengan haji dan umrah," tegasnya.

Gus Baha menegaskan, daripada seseorang menyibukkan dirinya untuk melakukan haji yang harus menunggu antrian cukup lama atau ikut umrah dengan biaya mahal. Alangkah lebih baiknya, untuk memperbaiki shalat terlebih dahulu.

"Daripada haji dan umroh, belum tentu berangkat haji karena antri, umrah juga bayar mahal dan kadang jadi korban penipuan. Lebih baik fokus di shalat," tandasnya.

(ori)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Kamis 27 Maret 2025
Imsak
04:31
Shubuh
04:41
Dhuhur
12:02
Ashar
15:14
Maghrib
18:03
Isya
19:12
Lihat Selengkapnya
QS. Ali 'Imran:64 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
قُلْ يٰٓاَهْلَ الْكِتٰبِ تَعَالَوْا اِلٰى كَلِمَةٍ سَوَاۤءٍۢ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ اَلَّا نَعْبُدَ اِلَّا اللّٰهَ وَلَا نُشْرِكَ بِهٖ شَيْـًٔا وَّلَا يَتَّخِذَ بَعْضُنَا بَعْضًا اَرْبَابًا مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ ۗ فَاِنْ تَوَلَّوْا فَقُوْلُوا اشْهَدُوْا بِاَنَّا مُسْلِمُوْنَ
Katakanlah (Muhammad), “Wahai Ahli Kitab! Marilah (kita) menuju kepada satu kalimat (pegangan) yang sama antara kami dan kamu, bahwa kita tidak menyembah selain Allah dan kita tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun, dan bahwa kita tidak menjadikan satu sama lain tuhan-tuhan selain Allah. Jika mereka berpaling maka katakanlah (kepada mereka), “Saksikanlah, bahwa kami adalah orang Muslim.”
QS. Ali 'Imran:64 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan