LANGIT7.ID-Jakarta; Fenomena mencengangkan terungkap dalam Al-Qur'an tentang adanya manusia yang berani meminta azab kepada Allah ﷻ. Perilaku ini menjadi cerminan kerasnya hati sebagian manusia yang menolak untuk beriman, bahkan sampai menantang dengan meminta dipercepat turunnya azab.
"Meremehkan atau bermain-main dengan azab Allah adalah bentuk kesesatan yang nyata. Tidak ada seorang pun yang boleh merasa aman dari siksa Allah. Sebaliknya, kita harus senantiasa memohon ampunan, rahmat, dan keselamatan," tegas Ustaz Khalid Basalamah dalam keterangannya, Selasa (28/1/2025).
Mengutip ayat 53 dari Surah Al-'Ankabut, Allah ﷻ berfirman: وَيَسْتَعْجِلُوْنَكَ بِالْعَذَابِۗ وَلَوْلَآ اَجَلٌ مُّسَمًّى لَّجَاۤءَهُمُ الْعَذَابُۗ وَلَيَأْتِيَنَّهُمْ بَغْتَةً وَّهُمْ لَا يَشْعُرُوْنَ yang artinya "Mereka minta agar engkau menyegerakan (datangnya) azab. Kalau bukan karena waktunya telah ditetapkan, niscaya azab datang kepada mereka. (Azab itu) benar-benar akan datang kepada mereka dengan tiba-tiba, sedangkan mereka tidak menyadarinya."
Baca juga:
Rumah Dimasuki Setan? Ustaz Khalid Basalamah Ungkap Kesalahan Fatal Saat Masuk RumahPemanfaatan Waktu untuk Amal SalehAlih-alih meminta azab, dalam penjelasannya, Ustaz Khalid menggarisbawahi urgensitas memanfaatkan waktu hidup di dunia dengan sebaik-baiknya. Beliau menganjurkan untuk memperbanyak amal saleh, senantiasa bertaubat, dan fokus mencari ridha Allah ﷻ sebelum terlambat. Hal ini sejalan dengan hadis yang diriwayatkan oleh Abu Mas'ud Radhiyallahu 'anhu, di mana Rasulullah ﷺ bersabda, "Barang siapa menunjukkan suatu kebaikan, maka ia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang melakukannya."
Multiplier Effect dalam Berbuat KebaikanHadis yang diriwayatkan oleh Muslim nomor 1893 tersebut memberikan motivasi tambahan bagi umat Muslim untuk tidak hanya melakukan kebaikan secara personal, tetapi juga mengajak dan menunjukkan kepada orang lain untuk berbuat kebaikan. Ini menjadi pendorong terciptanya efek multiplier dalam penyebaran kebaikan di masyarakat, di mana satu perbuatan baik dapat menghasilkan pahala berlipat ganda.
Pesan moral yang disampaikan melalui kombinasi ayat Al-Qur'an dan hadis ini menjadi sangat relevan di era modern, di mana banyak orang terjebak dalam kesombongan dan kelalaian. Pembelajaran ini mengingatkan bahwa sikap meremehkan kekuasaan Allah, apalagi sampai menantang dengan meminta azab, adalah bentuk kesesatan yang nyata.
Melalui penjelasan ini, umat Muslim diajak untuk melakukan introspeksi diri dan senantiasa memperbaiki kualitas ibadah serta hubungan dengan Allah ﷻ. Fokus hendaknya diarahkan pada peningkatan amal saleh dan penyebaran kebaikan, bukan pada sikap menantang atau meremehkan kekuasaan Allah. Sebagaimana disebutkan di akhir penjelasan Ustaz Khalid Basalamah, "Allahu Ta'ala a'lam bish-shawab" - Allah Yang Maha Tinggi yang lebih mengetahui yang benar.
(lam)