Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Sabtu, 25 Oktober 2025
home masjid detail berita

Menjenguk Orang Sakit: Hak Seorang Muslim Tanpa Memandang Tingkat Ketaatan

miftah yusufpati Ahad, 01 Juni 2025 - 05:15 WIB
Menjenguk Orang Sakit: Hak Seorang Muslim Tanpa Memandang Tingkat Ketaatan
Disunnahkan menjenguk orang sakit secara umum baik teman maupun lawan. Ilustrasi: Ist
LANGIT7.ID-Menjenguk orang non-Muslim yang sakit dibenarkan oleh syariat. Bahkan, dalam kondisi tertentu, hal tersebut bisa bernilai qurbah (mendekatkan diri kepada Allah) dan ibadah. Maka, tentu lebih utama lagi menjenguk sesama Muslim, sekalipun ia termasuk ahli maksiat.

Syaikh Yusuf Al-Qardhawi dalam bukunya berjudul "Fatwa-fatwa Kontemporer" (Gema Insani Press) menjelaskan hadis-hadis yang memerintahkan untuk menjenguk orang sakit dan menetapkannya sebagai hak seorang Muslim atas Muslim lainnya tidak membatasi perintah itu hanya untuk mereka yang taat dan berbuat kebajikan. Meskipun, tentu saja, hak mereka yang taat memiliki kedudukan yang lebih kuat.

Imam al-Baghawi dalam Syarh as-Sunnah, setelah menjelaskan hadis Abu Hurairah tentang enam hak seorang Muslim atas Muslim lainnya, serta hadis al-Barra’ bin Azib tentang tujuh perkara yang diperintahkan, berkata:

“Semua perintah ini termasuk hak Islam, yang berlaku bagi seluruh kaum Muslimin, baik yang taat maupun yang durhaka. Hanya saja, terhadap orang yang taat, hendaknya ditunjukkan wajah yang ceria, ditanyakan keadaannya, dan diajak berjabat tangan. Sedangkan terhadap orang yang secara terang-terangan menampakkan kedurhakaannya, tidak perlu diperlakukan seperti itu.”

Baca juga: Menjenguk Non-Muslim yang Sakit Menurut Ajaran Islam

Dalam hal ini, sebagian ulama mengecualikan para pelaku bid’ah, dengan alasan bahwa mereka tidak perlu dijenguk sebagai bentuk penampakan kebencian terhadap perbuatan mereka karena Allah.

"Namun, menurut pendapat yang saya anggap lebih kuat (rajih), bid’ah atau kemaksiatan yang mereka lakukan tidak mengeluarkan mereka dari Islam dan tidak menggugurkan hak mereka sebagai seorang Muslim atas Muslim lainnya," ujar Al-Qardhawi.

"Menjenguk mereka, terlebih jika dilakukan oleh seorang Muslim yang saleh, orang alim, atau juru dakwah, dapat menjadi sarana untuk menyampaikan kebaikan dan kebenaran ke dalam hati mereka.

Kunjungan tersebut bisa membuka hati mereka untuk menerima kebenaran dan mendengarkan nasihat yang baik, sebab manusia pada dasarnya adalah tawanan kebaikan. Sebagaimana Islam membolehkan melembutkan hati dengan pemberian harta, maka tidak mengherankan jika Islam juga menganjurkan melembutkan hati dengan kebajikan, kelemahlembutan, dan pergaulan yang baik.

Baca juga: Menjenguk Orang Sakit Bukan Mahramnya: Kisah Sayyidah Aisyah Membesuk Bilal

Cara ini telah dicoba oleh para dai yang tulus, dan Allah pun membukakan hati banyak orang yang sebelumnya tertutup terhadap hidayah.

Para ulama menyatakan: “Disunnahkan menjenguk orang sakit secara umum; baik teman maupun lawan, yang dikenal ataupun tidak dikenal, mengingat keumuman hadis-hadis yang membahas hal ini.”

(mif)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Sabtu 25 Oktober 2025
Imsak
04:01
Shubuh
04:11
Dhuhur
11:40
Ashar
14:52
Maghrib
17:49
Isya
18:59
Lihat Selengkapnya
QS. Al-Jumu'ah:8 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
قُلْ اِنَّ الْمَوْتَ الَّذِيْ تَفِرُّوْنَ مِنْهُ فَاِنَّهٗ مُلٰقِيْكُمْ ثُمَّ تُرَدُّوْنَ اِلٰى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ ࣖ
Katakanlah, “Sesungguhnya kematian yang kamu lari dari padanya, ia pasti menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.”
QS. Al-Jumu'ah:8 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan