Trump Desak Mesir dan Yordania Tampung Pengungsi Gaza, Kedua Negara Tolak Mentah-mentah

LANGIT7.ID-Jakarta; Presiden AS Donald Trump pada Kamis menegaskan bahwa Mesir dan Yordania akan menerima pengungsi Gaza, meskipun kedua negara Arab tersebut telah menolak rencananya untuk memindahkan warga Palestina dari wilayah tersebut.

Pernyataan Trump ini muncul sehari setelah Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi dan Raja Yordania Abdullah II menolak tegas pemindahan paksa warga Gaza pasca perang antara Hamas dan Israel.

"Mereka akan melakukannya," kata Trump kepada wartawan di Oval Office ketika ditanya tentang penolakan Mesir dan Yordania, serta kemungkinan pemberlakuan tarif terhadap kedua negara tersebut. "Mereka akan melakukannya. Kami telah banyak membantu mereka, dan mereka akan melakukannya."

Setelah gencatan senjata Israel-Hamas berlaku pada 19 Januari, Trump pekan lalu mengusulkan rencana untuk "membersihkan" Jalur Gaza dan memindahkan warga Palestina ke lokasi yang "lebih aman" seperti Mesir atau Yordania.

Dia mengatakan perang yang telah berlangsung selama 15 bulan telah mengubah wilayah Palestina menjadi "lokasi penghancuran."

Utusan Khusus Trump untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, melakukan kunjungan langka ke Gaza pekan ini, menurut Gedung Putih, dalam upaya mendukung gencatan senjata yang masih rapuh. Dia juga bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Al-Sisi, sekutu utama AS, pada Rabu menyatakan dalam tanggapan pertamanya terhadap komentar Trump bahwa memindahkan "rakyat Palestina dari tanah mereka adalah ketidakadilan yang tidak bisa kami ikuti."

Raja Abdullah II secara terpisah menekankan "posisi teguh" negaranya tentang perlunya mempertahankan warga Palestina di tanah mereka.

Sejak awal perang Israel-Hamas pada Oktober 2023, baik Mesir maupun Yordania telah memperingatkan tentang rencana pemindahan warga Palestina dari Gaza dan Tepi Barat ke wilayah mereka.