LANGIT7.ID-Jakarta; Presiden Prancis Emmanuel Macron mengonfirmasi kunjungan kenegaraannya ke Indonesia yang akan berlangsung pada Mei 2025. Ini akan menjadi momen bersejarah, mengingat selama 14 tahun terakhir tidak ada Presiden Prancis yang berkunjung ke Indonesia sejak deklarasi kemitraan strategis kedua negara ditandatangani pada 2011.
Konfirmasi kunjungan tersebut disampaikan Macron secara langsung kepada Menteri Komunikasi dan Digital Republik Indonesia, Meutya Hafid, di sela-sela acara AI Action Summit di Grand Palais, Paris, Senin (11/2). Dengan antusiasme tinggi, Macron menegaskan niatnya dengan mengatakan "I will...I will...I love your country."
Jika menilik sejarah, pertemuan tingkat tinggi terakhir antara kedua negara terjadi saat Perdana Menteri François Fillon bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Jakarta pada 2011. Kali ini, kehadiran Macron akan menandai era baru hubungan Indonesia-Prancis dengan statusnya sebagai Presiden Prancis pertama yang melakukan kunjungan kenegaraan sejak deklarasi tersebut.
Agenda kunjungan Macron ke Indonesia akan diisi dengan berbagai pertemuan strategis yang mencerminkan komitmen kedua negara dalam memperkuat kerja sama bilateral. Kunjungan bersejarah ini diproyeksikan akan menghasilkan kesepakatan-kesepakatan konkret yang membawa dampak signifikan bagi hubungan Indonesia-Prancis ke depan.
Menteri Meutya Hafid menyambut positif rencana kunjungan ini dan menekankan bahwa kehadiran Macron akan menjadi tonggak penting dalam penguatan hubungan bilateral. "Kunjungan Presiden Macron ke Indonesia akan semakin memperkokoh kerja sama strategis di berbagai sektor, termasuk ekonomi digital, kecerdasan buatan, pertahanan, dan energi hijau," ujarnya.
Dalam agenda kunjungannya nanti, Presiden Macron dijadwalkan akan bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto. Pertemuan ini diharapkan dapat membuka peluang-peluang baru dalam kerja sama kedua negara, mengingat Indonesia dan Prancis telah memiliki hubungan diplomatik yang erat dengan berbagai kerja sama di bidang perdagangan, pertahanan, hingga teknologi.
Kunjungan Presiden Macron ini juga dipandang sebagai langkah strategis dalam memperkuat posisi kedua negara di kancah global. Kehadiran pemimpin Prancis di Indonesia diharapkan dapat membuka babak baru dalam kemitraan strategis, khususnya dalam menghadapi berbagai tantangan global yang semakin kompleks.
Sebagai catatan, hubungan Indonesia-Prancis telah terjalin sejak lama dan terus mengalami penguatan dari waktu ke waktu. Kunjungan bersejarah Presiden Macron pada Mei 2025 mendatang diproyeksikan akan menjadi momentum penting dalam membuka lembaran baru kerja sama yang lebih erat antara kedua negara.
(lam)