LANGIT7.ID-Di Masjid Kampus UGM, Anies Baswedan mengkritisi pendidikan yang tak jadi prioritas di Indonesia.
Hal tersebut Anies sampaikan saat mengisi program Public Lecture dengan tema "Apakah Pembangunan Infrastruktur Pendidikan dapat Meningkatkan Kualitas Manusia Indonesia?", Senin (3/3/2025).
Menurut mantan gubernur DKI ini, para pengambil kebijakan belum menganggap pendidikan sebagai prioritas. "Harus ada kemauan melihat pendidikan sebagai investasi. Pengeluaran untuk pendidikan jangan dipandang sebagai biaya. Kalau dipandang sebagai biaya mudah dipotong, dikurangi," katanya.
Ia meneruskan, kalau investasi sesuatu yang dikeluarkan yang nanti akan memberikan hasil. "Jadi kalau kita ngurangin investasi, ya besok hasilnya juga akan berkurang," katanya.
Anies juga menyinggung tidak tuntasnya sistem pendidikan di Indonesia. Di mana ia menyebut setiap tahunnya ada 1,7 juta anak sekolah yang masuk kelas 1 SD, tidak pernah kelas 3 SMA.
Dalam 10 tahun, saat keadaan ini dibiarkan akan ada 17 juta anak pernah SD kelas 1, tidak pernah SMA kelas 3.
Anies menjelaskan bahwa pendidikan memang panjang. Prosesnya panjang. Layaknya investasi. Dan dalam politik seringkali, kata Anies, pengambil keuputusan, inginnya membuat hal yang bisa difoto buat pemilu berikutnya.
"Iya, inginnya dikerjakan cepat, sesegera mungkin. Segera peletakan pertama, segera peresmian. Supaya pada saat siklus pemilu berikut bisa ditunjukkan hasilnya," ungkapnya.
Hal itu tentu berbeda dengan pembangunan infrastruktur. "Bikin jembatan satu tahun selesai, bikin gedung satu setengah tahun selesai. Gelanggang Mahasiswa itu cepet selesai. Pangling soalnya. Gelap juga ya di situ," sindir Anies.
"Untuk urusan pembangunan manusia, waktunya tidak bisa lima tahunan. Kalau ekonomi, infrastruktur bisa," kata Anies.(*)
(hbd)