LANGIT7.ID-Anies Baswedan mengungkap kalau perguruan tinggi atau kampus adalah ladang di mana benih-benih pikiran kritis harus tumbuh, agar suatu hari nanti berbuah menjadi kebijakan yang adil, keputusan yang bijak.
Hal tersebut dikemukakan Anies ketika mengisi kegiatan Shalat Tarawih dan Dialog di Masjid Salman ITB, dengan tema: “Ilmu dan Pikiran Kritis: Alat Penjaga Demokrasi" pada Sabtu, 8 Maret 2025.
Untuk itu Anies berpesan kepada mahasiswa untuk selalu optimis.
"Untuk teman-teman semua, jangan biarkan pesimisme melemahkan langkah kita. Jangan biarkan perasaan tentang kegelapan mengaburkan pandangan kita ke depan.
Optimisme adalah bahan bakar peradaban, dan harapan adalah cahaya yang akan selalu membawa kita melangkah lebih jauh," ujarnya.
Menurutnya, harapan itu selalu ada, karena mahasiswalah adalah harapan itu. Demokrasi bisa lebih baik, tetapi hanya jika mahasiswa ikut merawatnya.
"Jadilah generasi yang tidak hanya bertanya, tetapi juga mencari. Yang tidak hanya mengkritik, tetapi juga membangun. Sebab perubahan tidak lahir dari mereka yang diam, tetapi dari mereka yang berani melangkah," pesannya.
Anies juga mengingatkan tentang ilmu dan pikiran kritis, dua pilar yang menjaga demokrasi tetap tegak.
Sebab kata dia, demokrasi tidak bisa hidup di tengah ketidaktahuan dan ketidakpedulian, ia membutuhkan masyarakat yang tercerahkan.
"Dan pencerahan tidak datang dari sekadar mendengar, tetapi dari keberanian untuk bertanya, untuk memahami, untuk melihat dari berbagai sisi," urainya.
Selain itu, Anies juga mengatakan jika masjid juga menjadi tempat gagasan keadilan dibicarakan.
"Masjid bukan sekadar tempat sujud dan doa, masjid tempat gagasan keadilan dibicarakan, tempat pesan kehidupan yang berkeadilan diungkapkan, masjid tempat mencerahkan, masjid pusat peradaban. Alhamdulillah Masjid Salman meneruskan tradisi ini.”(*)
(hbd)