LANGIT7.ID, Jakarta,- -
Ketupat adalah hidangan khas yang selalu disajikan saat
Hari Raya Idulfitri. Makanan yang terbuat dari janur atau daun kelapa muda ini biasanya disajikan berbarengan dengan hidangan pelengkap lain seperti
opor ayam, sambal ati, dan sayur pepaya.
Baca juga: Tradisi Lebaran Ketupat dari Sudut Pandang Islam, Ini MaknanyaBiasanya ketupat dibuat satu atau dua hari menjelang Lebaran. Agar ketupat lebih enak, tahan lama, dan tidak cepat basi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses pengolahannya.
Dosen Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan
IPB University, Prof Sugiyono membagikan lima tips pembuatan ketupat awet dan tahan lama.
1. Jenis BerasMengutip laman IPB University, Sabtu (29/3/2025), Sugiyono menyarankan untuk memperhatikan jenis
beras yang akan digunakan.
Beras pera akan membuat tekstur ketupat lebih keras. Sementara beras pulen dapat membuat ketupat lebih lunak.
Baca juga: 4 Ragam Kuliner Pengganti Ketupat, Bestie Pilih yang Mana?“Tekstur ketupat juga dipengaruhi oleh banyaknya beras yang dimasukkan dalam cangkang ketupat. Semakin banyak beras yang digunakan, maka tekstur ketupat akan lebih keras,” ujarnya.
Umumnya, ketupat yang teksturnya keras, akan lebih tahan lama dibandingkan dengan ketupat yang teksturnya lunak.
Karenanya, Sugiyono menyarankan untuk menggunakan beras pera dalam membuat ketupat Lebaran.
“Agar ketupat tidak cepat basi, sebaiknya gunakan jenis beras pera yang sudah disosoh (beras putih atau beras giling) dan bersih dari dedak atau bekatul. Oleh karena itu, beras yang akan digunakan dalam pembuatan ketupat perlu dicuci bersih dan direndam air sebelum dimasukkan dalam cangkang ketupat,” jelas Sugiyono.
2. Jenis DaunJenis daun yang umum digunakan untuk membungkus ketupat adalah daun muda pohon kelapa atau biasa disebut janur.
Baca juga: Asal Usul dan Makna Ketupat Lebaran, Punya Nilai FilosofisNamun di beberapa daerah tertentu, ketupat dibuat dari daun lontar atau daun pandan.
"Sebaiknya gunakan jenis daun yang masih muda dan lentur, tidak mudah sobek atau patah, sehingga dapat membungkus dan melindungi ketupat dengan baik,” paparnya.
3. Teknik PembuatanTips lain membuat ketupat lebih awet yaitu dengan menambahkan air kapur sirih pada beras sebelum dimasukkan dalam cangkang ketulat.
“Air kapur sirih membuat ketupat lebih keras teksturnya dan lebih awet. Secara tradisional, cara ini sudah dilakukan oleh sebagian masyarakat,” terang Sugiyono.
Kemudian, tambah Sugiyono, setelah matang ketupat hendaknya segera ditiriskan dan diangin-anginkan sehingga seluruh permukaannya menjadi cepat kering sebelum ketupat disimpan.
Baca juga: Rekomendasi 7 Hidangan Pendamping Ketupat di Momen Lebaran“Jangan membiarkan ketupat dingin dalam air rebusan yang membuat ketupat berair atau basah. Hal ini membuat ketupat cepat basi,” pesannya.
4. Teknik PenyimpananLebih lanjut Sugiyono membagikan tips praktis dan mudah dalam menyimpan ketupat agar tidak cepat basi adalah dimasukkan dalam kulkas.
Ketupat yang disimpan di kulkas dapat bertahan selama 7–9 hari dan teksturnya akan menjadi keras.
“Ketupat yang disimpan dalam kulkas dapat dikonsumsi kembali dengan cara dikukus. Dengan cara dikukus, tekstur ketupat menjadi lunak kembali,” jelasnya.
5. Teknik PengawetanSelain dimasukkan ke dalam kulkas, teknik vakum atau metode lain seperti pemanasan bisa saja dilakukan untuk mengawetkan ketupat.
Baca juga: Kakorlantas: Angka Kecelakaan pada Operasi Ketupat 2022 MenurunNamun, Sugiyono menyebut, teknik semacam ini belum ada bukti secara ilmiah.
Selain itu, kata dia, cara pengawetan ini dinilai tidak mudah dan tidak praktis dilakukan di rumah tangga.
(est)