LANGIT7.ID-, Jakarta - - Gubernur Jakarta,
Pramono Anung melepas ribuan santri yang akan kembali ke
Pondok Modern Darussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Selasa (8/4/2025).
“Saya secara khusus mendoakan para santri semoga berhasil dalam menuntut ilmu. Jadilah duta Jakarta yang membawa citra positif melalui akhlak yang baik, semangat belajar, dan prestasi yang membanggakan dalam
menuntut ilmu di pondok,” kata Pramono yang didampingi Wakil Gubernur Jakarta
Rano Karno.
Dalam kesempatan itu, Pramono juga mengapresiasi Ikatan Keluarga Pondok Modern (IKPM) Go
https://langit7.id/tag/32847/ikpm-gontorntor Cabang Jakarta atas dukungan dan pendampingan dalam proses keberangkatan para
santri.
Baca juga: Gelar Sidang Istimewa, Badan Wakaf PMDG Bahas Optimalisasi Peringatan 100 Tahun GontorMenurut Pramono, peran aktif IKPM sangat berarti dalam mendukung proses pengajaran para santri di Pondok Modern Darussalam Gontor.
Pramono melanjutkan, Pondok Modern Darussalam Gontor telah banyak melahirkan santri-santri yang modern, berwawasan luas, serta menjadi pemimpin di tingkat nasional. Ia berpesan agar para santri dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk menuntut ilmu sebaik-baiknya.
“Kuatkan fondasi agama sekaligus perluas wawasan umum, karena keduanya akan menjadi bekal dalam kehidupan bermasyarakat. Saya berharap Gontor dapat terus melahirkan pemimpin bangsa bagi republik ini,” tambahnya.
IKPM Apresiasi Langkah Gubernur Pramono Anung Ketua IKPM Jakarta, KH Masrur Syamhari mengapresiasi langkah Pemprov Jakarta yang melepas keberangkatan 1.700 santri Pondok Modern Darussalam Gontor asal Jabodetabek untuk kembali melanjutkan pendidikan.
Baca juga: Profil Pendiri Pondok Modern Gontor Ponorogo, Dikenal TrimurtiMenurut Masrur hal itu menjadi kebijakan yang layak dicontoh bagi seluruh pemimpin di Indonesia untuk memiliki perhatian terhadap pembangunan berkelanjutan terhadap pendidikan terutama di dunia pesantren.
Masrur juga mengapresiasi langkah Pramono yang memberikan beasiswa secara khusus kepada santri asal Cakung, Jakarta Timur, yang bernama Ajwad (13).
Menurutnya hal itu menjadi bentuk nyata bahwa pemerintah Jakarta mau mengayomi warganya.
"Beasiswa kepada Ananda Ajwad bukan hanya memperingan dalam belajar, namun juga bukti keberpihakan terhadap eksistensi santri dan pesantren di Jakarta. Kami yakin beasiswa serupa juga akan diberikan kepada santri lainnya tidak hanya pesantren Gontor namun juga pesantren lain yang berkiprah," tambahnya.
Jelang perhelatan 100 Gontor, Masrur memuji Pramono yang memiliki keinginan untuk membantu dalam proses kesuksesannya.
Menurut dia, paduan kolaborasi antara ulama dan umara' di Jakarta patut untuk dilanjutkan dan dicontoh bagi pemerintah daerah lainnya.
"Di tengah isu ekstrimisme hingga liberalisme agama, kolaborasi antara tokoh agama dan pemimpin masyarakat dapat menjadi solusi, semoga apa yang dilakukan Mas Pram dan menjadi contoh," katanya.
Baca juga: Mengenal KH Ahmad Sahal, Pendiri Pondok Modern Darussalam GontorSementara itu, anggota Badan Wakaf Gontor, KH Husnan Bey Fananie, menyebut Pramono dan Si Doel seperti wali santri Gontor yang terus mengawal setiap agenda dan kegiatan para santri selama di Jakarta.
"Itu di depan sana ada Gedung Balai Kota, mereka turun untuk melepas kita semua menuntut ilmu. Kita ucapkan terimakasih sebesar-besarnya yang telah melepas kita para santri. Kita ucapkan terimakasih Pak Gubernur, Jakarta akan menyala dengan santri-santri Gontor," kata KH Husnan.
Sebelumnya, saat melepas keberangkatan para santri Gontor, Pramono menunjuk Ajwad (13) yang menurutnya memiliki perawakan khas 'santri'.
Saat melihat Ajwad, Pramono teringat dengan putra Almarhum KH. Abdullah Syukri Zarkasyi, Riza Azhari yang dahulu sempat mampir ke rumahnya.
"Saya ini sudah lima kali ke Gontor, lihat wajahnya, khas banget," kata Pramono.
Dia sempat berbincang dengan Ajwad dan memberi motivasi agar menjadi manusia bermanfaat sekembalinya belajar dari Gontor.
Baca juga: Cerita Ryan Nur Fikri, Santri Gontor Jadi Mahasiswa FK UnairPramono mengenang, saat muda dulu juga seperti santri Gontor yang memiliki cita-cita untuk memajukan Indonesia.
Dia berharap para santri dengan pikiran keislaman dan ideologi kebangsaan mau ikut berkiprah dalam kemajuan Indonesia.
"Sebelum menjadi apa-apa kita bermimpi tentang ingin menjadi orang yang berhasil, orang yang berguna, mempunyai kontribusi bagi bangsa ini," kata dia.
(est)