LANGIT7.ID-Pada saat
Nabi Ibrahim as keluar dari Mesir menuju Syam, beliau menetap bersama sebuah kaum yang menempati lembah Wadi Sab’i (
Lembah Tujuh).
Allah melapangkan rezeki Nabi Ibrahim as. Dia mempunyai banyak harta dan hewan ternak. Sampai-sampai ada yang mengatakan bahwa dia memiliki 12.000 kawanan kambing.
Dalam setiap kawanan itu ada satu anjing menjaganya. Anjing itu dipakaikan busana dari sutera yang berwarna. Kalung di lehernya berupa rantai dari emas.
Sejarawan Mesir yang paling penting pada zamannya,
Syaikh Muhammad bin Ahmad bin Iyas (1448-1522) dalam buku yang diterjemahkan oleh Abdul Halim berjudul “Kisah Penciptaan dan Tokoh-tokoh Sepanjang Zaman” menceritakan bahwa Nabi Ibrahim sangat kaya. Dia tidak pernah makan kecuali bersama tamu. Apabila waktu sore tiba dan di rumahnya tidak ada tamu, dia berjalan beberapa mil untuk menemukan orang yang akan menemani makan.
Baca juga: Kisah Namrud Membakar Nabi Ibrahim dalam Lautan Api: Iblis Datang Mengajari Dia seperti yang tergambarkan dalam sebuah syair:
Malam tidak akan menyenangkan apabila di waktu itu tidak ada tamu yang mau tinggal. Dan pagi tidak akan menggembirakan apabila pada saat itu tamu yang ada padaku pergi. Menurut sebuah riwayat, Nabi Ibrahim AS adalah orang pertama yang menjamu tamu dan orang pertama yang beruban. Tatkala dia melihat ada uban di janggutnya, dia tidak menyukainya. Dia berkata, “Wahai Tuhanku, apa ini?”
Allah mewahyukan kepadanya, “Itu adalah kewibawaan.” Mendengar itu, Ibrahim berkata, “Wahai Tuhanku, tambahkanlah kewibawaanku.” Maka, janggutnya berubah warna menjadi putih semua.
Diusir PendudukDiriwayatkan bahwa tatkala hewan piaraannya kian banyak, dan tanah untuk menampungnya kian sempit, penduduk wilayah tersebut berembug, lalu mereka berkata kepada Ibrahim, “Hai Saleh, pergilah dari negeri kami. Sebab, engkau telah menyempitkan tanah kami dengan binatang ternakmu.”
Di kalangan mereka Nabi Ibrahim AS seringkali dipanggil asy-Syaikh ash-Shalih (orang tua yang saleh), Mendengar permintaan tersebut, Nabi Ibrahim AS menurut.
Dia meninggalkan mereka. Tapi apa yang terjadi? Sepeninggal Nabi Ibrahim AS, sumur-sumur mengering. Padahal sebelumnya air sumur melimpah.
Baca juga: Kisah Nabi Ibrahim: Melecehkan Berhala, Lalu Memenggal Kepalanya Begitu Ibrahim pergi kaum tersebut banyak yang binasa karena kehausan. Akhirnya, mereka menyusul Ibrahim dan memintanya untuk kembali ke lembah mereka.
Ibrahim menolak. Mereka mengadukan kepada Nabi Ibrahim AS tentang minimnya air sejak ia pergi. Maka, Ibrahim memberikan tujuh kambing. “Simpanlah di setiap sumur satu kambing. Air bakal datang kepada kalian,” ujar Nabi Ibrahim kemudian.
Mereka ambil tujuh kambing tersebut dan kemudian menempatkannya di semua sumur. Setelah itu, air pun ada kembali dengan berkah binatang ternak Nabi Ibrahim as. Oleh karena itu, lembah tersebut disebut Lembah Tujuh.
(mif)