LANGIT7.ID-, Jakarta - - Pemberian hadiah berupa
jam tangan mewah untuk pemain Timnas Indonesia menuai polemik. Salah satu yang menyuarakan kritiknya adalah atlet wushu Indonesia,
Lindswell Kwok.
Diketahui, Presiden RI
Prabowo Subianto memberikan hadiah berupa
jam Rolex untuk para pemain Timnas usai menang dari China, 1-0 di
Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Hadiah yang diberikan ke tiap pemain Timnas Indonesia itu disebut bernilai ratusan juta rupiah.
Baca juga: Prabowo Beri Hadiah Jam Rolex ke Pemain Timnas, Harganya Bisa Beli 4 Motor NMax TurboMenanggapi hal itu, Lindswell Kwok melayangkan kritik pedas terhadap perlakuan pemerintah yang disebutnya sebagai
kesenjangan atlet.
Melalui unggahan di Instagram miliknya, atlet yang meraih medali emas Asian Games 2018 itu mengeluarkan unek-uneknya.
Menurut Lindswell, apresiasi pemerintah pada pemain Timnas Indonesia dengan para atlet dari berbagai cabang olahraga lain sangat berbeda.
“Kesenjangan atlet, tentu bangga dengan prestasi sejawat. Tapi sudah adil belum pemerintah dalam memfasilitasi atlet-atletnya?" kritik Lindswell Kwok yang juga menyematkan berita soal pemberian jam Rolex ke pemain Timnas Indonesia.
Hadiah yang bernilai ratusan juta rupiah untuk pemain Timnas Indonesia tak sebanding dengan kebijakan
efisiensi anggaran yang belakangan diterapkan pemerintah.
Lindswell kemudian menyertakan sejumlah fakta efisiensi dari cabang
wushu, khususnya kondisi atlet wushu junior yang dipersiapkan untuk Youth Olympic Games 2026 terkena dampak dari
kebijakan pemerintah.
Baca juga: Pemain Timnas Dapat Jam Rolex dari Presiden Prabowo, Harganya Bikin Kaget"Siapa yang mengumpulkan atlet2 ini? Ya
Kemenpora. Mereka masi anak2 tentu bangga dan banyak manfaat yg sudah mereka dapat dlm 8 bulan masa pelatnas,"
"TAPI LANTAS APA BOLEH DIPULANGKAN VIA ZOOM DI MINGGU YANG SAMA DENGAN ALASAN EFISIENSI?" tulis Lindswell mencurahkan kemarahannya atas sikap pemerintah.
Lindswell mengatakan, hal tersebut bukan perkara efisiensi namun sudah sering terjadi di
cabang olahraga tersebut.
Perempuan berusia 33 tahun ini pun menekankan bahwa kritik tersebut dialamatkan untuk pemerintah bukan pada para pemain Timnas Indonesia.
Apalagi pemberian hadiah ratusan juta rupiah itu diberikan langsung oleh kepala negara yang meneken kebijakan efisien.
"Bukan karena sejawat kita dapat apresiasi lalu kita kepanasan. BUKAN. Tapi lihat dulu siapa yg kasih. PRESIDEN DI MASA EFISIENSI, di mana cabor lain dicuekin. Cabor yang terkenal dan banyak peminat diperhatikan," tegas Lindswell.
Ia juga menyoroti anggaran cabang olahraga lain yang jumlahnya sangat minim dibanding bujet untuk sepakbola.
"BOLA mendekati 200 M. Cabor lain? 10-30 M. Jauh ga? Merata tidak?
Correct me if i'm wrong," pungkasnya.
Baca juga: Hijrahnya Si Ratu Wushu, Pahami Syariat Islam Lanjut Berhijab(est)