Langit7, Jakarta - Konsumsi kopi Indonesia sepanjang periode 2016-2021 diprediksi tumbuh rata-rata 8,22 persen per tahun. Dikutip dari laman resmi Kementerian Pertanian (Kementan), produksi kopi tahun ini diprediksi mencapai 765.415 ton, dengan konsumsi 370 ribu ton.
Setidaknya, sekitar 94,5 persen produksi kopi di Indonesia dipasok dari pengusaha kopi perkebunan rakyat. Adapun 81,87 persen produksi kopi nasional merupakan jenis robusta yang berasal dari sentra kopi di Sumatera Selatan, Lampung, Bengkulu, Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Dengan terus meningkatkanya produksi dan konsumsi kopi di tanah air, Direktur Tanaman Tahunan dan Penyegar, Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) Kementan, Heru Tri Widarto mengatakan, komoditas kopi memiliki peran penting dalam perekonomian nasional.
Baca juga: Intip Strategi Sukses Bisnis Kopi KekinianIa menyebutkan, setidaknya ada enam peran kopi dalam perekonomian nasional. Di antaranya, kopi sebagai tren gaya hidup dan pemersatu banyak kalangan usia dengan latar belakang yang berbeda.
Kedua, mendukung konservasi lingkungan, yakni usaha tani kopi sesuai good agriculture practices (GAP) mampu mendukung konservasi lingkungan. Ketiga, penyedia bahan baku industri, dengan produksi 753.941 ton pada tahun 2020 lalu.
"Dengan produktivitas 806 kg per hektar mampu memberi input bagi industri kopi yang menghasilkan devisa bagi negara," kata Heru dikutip dari keterangan resminya, Jumat (01/10).
Baca juga: Hari Kopi Sedunia, Minuman yang Tren di Mekkah hingga EropaKeempat, sumber pendapatan pekebun dan devisa negara, di mana kopi menjadi penyumbang terbesar ketiga subsektor perkebunan dengan ekspor 2020 sebanyak 379.354 ton senilai USD821.937 ribu. Kelima, penyedia lapangan kerja, yang di perkebunan kopi sendiri 98 persen didominasi oleh perkebunan rakyat.
Keenam, mendorong pertumbuhan wilayah agribisnis, dengan luas areal kopi sebesar 1.242.748 hektar melibatkan banyak stakeholder yang terlibat, termasuk pekebun, pedagang, pemasok industri, pengolah, dan lainnya.
“Artinya dengan mendorong peningkatan produksi maka akan meningkatkan ekonomi petani, pelaku usaha dan pendapatan negara,” tambahnya.
(zul)