LANGIT7.ID–Jakarta; PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) membuka peluang baru bagi pelaku industri halal nasional untuk menembus pasar Timur Tengah, dengan memanfaatkan jaringan cabang luar negeri sebagai jembatan ekspor. Strategi ini muncul seiring dorongan kolaborasi antara BSI dan Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara dalam pengembangan ekosistem ekonomi syariah yang lebih luas dan terintegrasi.
Direktur Utama BSI, Anggoro Eko Cahyo, menegaskan bahwa kehadiran BSI di luar negeri bisa menjadi akses penting dalam memperluas jangkauan produk-produk syariah dari Indonesia. Ia melihat potensi besar bagi industri halal nasional seperti kosmetik dan produk kesehatan untuk memasuki pasar global lewat jaringan perbankan syariah.
“Kita akan memfasilitasi itu untuk usaha keluar negeri ke Timur Tengah,” ujar dia dalam keterangannya, dikutip Jumat (27/6/2025).
Selain memperluas akses pasar bagi produk halal, kolaborasi antara BSI dan BPI Danantara juga difokuskan pada pengembangan instrumen keuangan syariah yang dapat menarik minat investor dari Timur Tengah. Inisiatif ini dinilai penting karena tingginya permintaan terhadap produk keuangan syariah yang likuid dan dapat diperdagangkan secara internasional.
Chief Investment Officer BPI Danantara, Pandu Patria Sjahrir, mengungkapkan bahwa pihaknya kerap menerima pertanyaan dari investor di kawasan Timur Tengah, seperti Abu Dhabi, Arab Saudi, dan Qatar, mengenai ketersediaan instrumen keuangan syariah dari Indonesia.
“Selalu ada pertanyaan dari teman yang ada di Abu Dhabi, Saudi Arabia, Qatar, mereka itu keinginannya is to have financial instrument yang syariah, yang bisa liquid and tradable,” ujar Pandu.
Menurut Pandu, BSI sebagai bank syariah terbesar di Indonesia memiliki jaringan yang sangat potensial untuk menjangkau investor asing. Ia berharap kolaborasi dengan BSI bisa menciptakan instrumen keuangan seperti derivatif atau surat utang syariah yang memberi manfaat baik bagi nasabah lokal maupun investor global.
“Tentunya yang memberi return yang baik, baik kepada nasabah-nasabah BSI dan juga investor asing,” lanjutnya.
Menanggapi hal itu, Anggoro juga menyatakan kesiapan BSI untuk menindaklanjuti kerja sama tersebut, mengingat BPI Danantara juga memiliki koneksi yang kuat dengan kawasan Timur Tengah.
“Ini bisa menjadikan bisnis kita juga lebih luas. Karena BSI juga punya cabang di sana,” ujarnya.
Kolaborasi strategis ini tidak hanya bertujuan menciptakan produk keuangan syariah modern, tetapi juga mendorong ekspor produk halal nasional lewat jalur keuangan berbasis syariah.
Dengan dukungan jaringan global BSI dan keterlibatan aktif BPI Danantara, pelaku usaha lokal kini memiliki peluang lebih besar untuk membawa produk mereka ke pasar internasional, terutama kawasan Timur Tengah yang memiliki permintaan tinggi terhadap produk halal dan instrumen keuangan syariah.
(lam)