LANGIT7-surabaya,- - Ketua Pusat Halal Universitas Airlangga, Abdul Rahem mengatakan, hingga tahun kedua berdiri, Pusat Halal Unair berdiri, sudah ada 9 ribu produk Usaha Mikro Kecil (UMK) yang disertifikasi.Dan masih banyak juga yang menunggu proses sertifikasi halal itu.
Diakui Rahem, Unair sebagai lembaga pendidikan, harus berperan untuk mengedukasi masyarakat. Semua dituangkan dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi baik itu pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.
Penelitian dilakukan untuk menyubstitusi bahan yang tidak halal dengan bahan yang halal. Misalnya ada glukosamin yang selama ini diproduksi dari bahan yang tidak halal, kini bisa dibuat dari bahan halal misalnya dari kulit kerang, kulit kepiting dan sebagainya.
Selain itu, Unair juga sedang melakukan riset cara cepat mendeteksi bau sebuah produk yang mengandung unsur atau bahan yang tidak halal. Ada juga yang deteksi lewat pantulan cahaya.
Baca juga:
Indonesia Berpeluang Jadi Motor Produk Halal Dunia“Jika ada kandungan tidak halal pasti akan tercium. Kalau di awal sudah tercium maka jelas itu tidak halal,” tukasnya.
Sementara untuk pengabdian masyarakat, dikatakan Rahem, Unair menurunkan mahasiswa KKN dengan materi halal, salah satunya dengan sosialisasi.
Bahkan mahasiswa bisa langsung memberikan pendampingan terhadap masyarakat yang ingin produknya memiliki sertifikasi halal. “Ini sangat mengena dan dibutuhkan masyarakat saat ini,” tandas Rahem.
(ori)