Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Selasa, 11 November 2025
home masjid detail berita

Mengisi Waktu: Iman sebagai Modal Awal

miftah yusufpati Kamis, 06 November 2025 - 05:15 WIB
Mengisi Waktu: Iman sebagai Modal Awal
Waktu bukan sekadar durasi yang harus dijalani, tapi wadah yang mesti diisi dengan amal yang bermakna. Ilustrasi: Ist
LANGIT7.ID-Setelah menjelaskan bagaimana manusia bisa terjerumus dalam kerugian karena menyia-nyiakan waktu, Quraish Shihab dalam Wawasan Al-Qur’an melanjutkan tafsirnya dengan pertanyaan mendasar: Bagaimana cara mengisi waktu?

Jawaban Al-Qur’an, tulisnya, terang benderang dalam tiga ayat pendek surat Al-‘Ashr. Ada empat hal yang menyelamatkan manusia dari kerugian besar: iman, amal saleh, saling menasihati dalam kebenaran, dan saling menasihati dalam kesabaran.

“Keempat hal ini,” tulis Quraish, “sebenarnya telah tercakup dalam kata ‘amal’. Namun dirinci sedemikian rupa untuk menekankan hal-hal yang barangkali tidak terjangkau oleh istilah ‘amal saleh’ semata.”

Dari segi bahasa, iman berarti pembenaran (tasdiq). Tapi, menurut Quraish, pembenaran yang sejati bukan sekadar pengakuan akal, melainkan keyakinan hati. “Pembenaran akal saja tidak cukup,” tulisnya, “karena yang penting adalah pembenaran hati.”

Iman, dalam pandangan ini, bersifat dinamis. Ia bisa naik dan turun. “Al-iman yazidu wa yanqushu—iman bertambah dan berkurang,” tulis Quraish mengutip kaidah ulama klasik. Karena itu, mempertahankan dan meningkatkan iman menjadi keharusan yang terus-menerus.

Iman pula yang menentukan apakah amal seseorang diterima atau tidak. Quraish menegaskan hal itu dengan mengutip firman Allah dalam surat Al-Furqan ayat 23: “Kami menuju kepada amal-amal (baik) mereka (orang-orang yang tidak beriman), lalu Kami jadikan amal-amal itu (sia-sia bagai) debu yang beterbangan.”

Ayat ini, katanya, menggambarkan hukum ilahi: amal tanpa iman adalah kerja tanpa ruh—gerak tanpa arah, hasil tanpa makna.

Amal Saleh: Penerjemah Iman

Meski iman menjadi pondasi, Quraish mengingatkan bahwa keimanan saja baru “menyelamatkan seperempat diri manusia”. Tiga perempat lainnya menuntut kerja nyata. Maka setelah “orang beriman,” Al-Qur’an menyebut “orang yang beramal saleh.”

Bagi Quraish, amal saleh bukan hanya ibadah ritual, tapi segala tindakan yang membawa manfaat bagi diri, masyarakat, dan lingkungan. Iman tanpa amal ibarat benih tanpa tanah: tak akan tumbuh, tak memberi buah.

Dalam kerangka itu pula, Quraish mengutip pembagian para ulama: ajaran agama terdiri atas dua sisi—pengetahuan dan pengamalan.

Iman atau akidah termasuk sisi pengetahuan (ma’rifah), sedangkan syariat adalah sisi pengamalan (‘amal). Maka “orang-orang yang beriman” dalam surat Al-‘Ashr bisa dimaknai sebagai “mereka yang memiliki pengetahuan tentang kebenaran.”

Wasiat Kebenaran dan Kesabaran

Dua unsur terakhir—saling berwasiat dalam kebenaran dan kesabaran—disebut secara eksplisit untuk menegaskan dimensi sosial dari amal. Kebenaran (haq) perlu disebarkan, dan kesabaran (sabr) perlu dikokohkan bersama. Iman dan amal saleh yang berhenti pada diri sendiri belum cukup menyelamatkan manusia dari kerugian total.

Quraish menulis: “Dengan iman seseorang baru menyelamatkan seperempat dirinya. Padahal ada empat hal yang disebutkan surat Al-‘Ashr yang menghindarkan manusia dari kerugian total.”

Gaya tafsir Quraish Shihab membuat surat Al-‘Ashr terasa hidup dalam kehidupan sehari-hari. Ia membaca ayat-ayat bukan sebagai nasihat langit yang jauh, tapi sebagai pedoman praktis yang memaksa manusia bercermin pada dirinya sendiri: apakah waktu yang dimilikinya telah diisi dengan iman, amal, kebenaran, dan kesabaran?

Dalam satu kalimat yang tenang tapi tajam, tafsir Quraish ini bisa dirangkum begini: “Iman tanpa amal tak berguna, amal tanpa iman tak bermakna.”

Dan di antara keduanya, waktu berjalan—membawa manusia mendekati akhir hari, ‘ashr, di mana setiap jiwa akan memanen hasil dari apa yang telah ia isi di dalamnya.

(mif)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Selasa 11 November 2025
Imsak
03:56
Shubuh
04:06
Dhuhur
11:40
Ashar
15:00
Maghrib
17:51
Isya
19:04
Lihat Selengkapnya
QS. Ali 'Imran:64 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
قُلْ يٰٓاَهْلَ الْكِتٰبِ تَعَالَوْا اِلٰى كَلِمَةٍ سَوَاۤءٍۢ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ اَلَّا نَعْبُدَ اِلَّا اللّٰهَ وَلَا نُشْرِكَ بِهٖ شَيْـًٔا وَّلَا يَتَّخِذَ بَعْضُنَا بَعْضًا اَرْبَابًا مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ ۗ فَاِنْ تَوَلَّوْا فَقُوْلُوا اشْهَدُوْا بِاَنَّا مُسْلِمُوْنَ
Katakanlah (Muhammad), “Wahai Ahli Kitab! Marilah (kita) menuju kepada satu kalimat (pegangan) yang sama antara kami dan kamu, bahwa kita tidak menyembah selain Allah dan kita tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun, dan bahwa kita tidak menjadikan satu sama lain tuhan-tuhan selain Allah. Jika mereka berpaling maka katakanlah (kepada mereka), “Saksikanlah, bahwa kami adalah orang Muslim.”
QS. Ali 'Imran:64 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan