LANGIT7.ID-Turin; Carlos Alcaraz membuktikan statusnya sebagai pemain nomor satu dunia dengan meraih kemenangan comeback pada ATP Finals 2025 (9-16 November).
Petenis peringkat satu dunia itu menghadapi salah satu pertandingan tersulitnya sepanjang tahun melawan Taylor Fritz dari Amerika Serikat. Pada Selasa (11 November), Alcaraz membutuhkan dua jam 48 menit untuk akhirnya menang dengan skor 6-7(2), 7-5, 6-3.
Kemenangan ini melanjutkan perjalanan Alcaraz dalam memburu supremasi tenis melalui trofi akhir tahun dan gelar nomor satu dunia akhir tahun. Gelar nomor satu akhir tahun akan langsung diamankannya jika ia berhasil memenangkan pertandingan round robin berikutnya melawan Lorenzo Musetti.
"Pertandingan ini sangat sulit bagiku, bahkan secara mental untuk bertahan, tapi aku sangat senang akhirnya menemukan cara untuk menang," ujar petenis Spanyol itu kepada Tennis Channel usai kemenangannya. "Aku memberi diri sendiri lebih banyak waktu untuk mengembalikan servis, aku senang masih punya energi cukup untuk melakukannya dan bangkit."
Alcaraz berhasil bangkit dari ketertinggalan di set pertama dengan memamerkan berbagai pukulan voli atas kepala dan lob yang luar biasa. Statistiknya berbicara dengan 46 pukulan winner dan sembilan ace. Ini adalah kemenangan kelimanya atas petenis AS itu dalam enam pertemuan di ATP Tour.
Dalam pertandingan malam hari, unggulan kesembilan Lorenzo Musetti dan Alex de Minaur akan bertarung untuk mempertahankan peluang lolos ke semifinal di Grup Jimmy Connors. Jika de Minaur menang, Alcaraz akan menjadi pemain pertama yang dipastikan lolos ke babak empat besar.
Alcaraz Tampil Memukau di Turin untuk Tekuk FritzUnggulan keenam Taylor Fritz tentu merasa sangat kecewa dengan kekalahan ini setelah sempat memenangkan set pertama. Statistik servisnya sebenarnya solid dengan persentase servis pertama 75%. Meski menyelamatkan delapan break point, satu break yang berhasil diambil Alcaraz di setiap set menjadi pukulan telak.
Memang, upaya yang bisa dilakukan Fritz terhadap Alcaraz terbatas. Dengan kemenangan ini, Alcaraz menjadi petenis pria dengan pencapaian 50 kemenangan atas pemain Top 10 tercepat ketiga sepanjang karier, menyamai rekan senegaranya Rafael Nadal, yaitu dalam 73 pertandingan.
Pertandingan servis pertama Fritz berlangsung selama sembilan menit. Namun, di servis berikutnya, Alcaraz berhasil memecahnya lebih awal untuk unggul 2-1. Fritz merespons dengan tukar-menukar break. Ia mampu membaca pergerakan nomor satu dunia di titik-titik kunci dan memberikan perlawanan sengit.
Pukulan backhand winner keras Fritz di net memberikannya mini break di tiebreak. Frustrasi Alcaraz terlihat jelas dari bahasa tubuhnya, begitu pula di kotak pelatihnya. Fritz kembali memecah servis Alcaraz dan menutup set pertama dengan ace yang mematikan.
Kedua pemain tampak sangat berimbang. Tekanan di Inalpi Arena begitu terasa, hingga Alcaraz merayakan gemanya pada kedudukan 3-2 seolah-olah ia telah memenangkan pertandingan. Unggulan teratas akhirnya mendapatkan momentum pada kedudukan 6-5, di mana ia memecah servis Fritz untuk memaksa set penentu.
Alcaraz baru benar-benar menguasai set penentu pada game keenam. Pukulan backhand-nya yang meluncur ke sudut belakang lapangan berhasil memecah servis Fritz untuk ketiga kalinya dalam pertandingan. Dengan keunggulan tipis hanya 7% lebih banyak poin yang dimenangkan pada servisnya, itu cukup bagi petenis Spanyol itu untuk mengarahkan momentum hingga meraih kemenangan.(*/saf/olimpics)
(lam)