LANGIT7.ID, Jakarta -  Kurikulum menjadi bagian penting dari keberhasilan pendidikan. Sistem pendidikan di Indonesia umumnya menggunakan kurikulum nasional yang disesuaikan dengan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) atau Kurikulum 2013. 
Selain kurikulum nasional, ada kurikulum internasional yang juga diterapkan di sekolah-sekolah di Indonesia, terutama sekolah swasta. Salah satu kurikulum internasional yang diterapkan di Indonesia adalah kurikulum Cambridge.
Mulai dari sekolah umum hingga sekolah Islam banyak menerapkan model kurikulum Cambridge. Di antaranya hampir semua sekolah Al Azhar menerapkan kurikulum ini. Lalu ada Fatih Bilingual School, Fitrah Islamic World Academy (FIWA) hingga Bunga Bangsa Islamic School turut menerapkan kurikulum ini.
Kurikulum yang berasal dari Inggris ini berganti nama dari 
Cambridge International Examinations menjadi 
Cambridge Assessment International Education, atau disingkat menjadi Cambridge International pada 2017. Tiap perangkat pendidikan lebih ditekankan pada pengembangan minat dan bakat siswa, sehingga ada penguasaan bidang secara mendalam. 
Kurikulum ini mengelompokkan jenjang belajar siswa yang disebut 
Cambridge Pathway menjadi 4 bagian. Antara lain: 
Cambridge Primary untuk anak usia 5-11 tahun, 
Cambridge Lower Secondary untuk usia 11-14 tahun,
 Cambridge Upper Secondary untuk usia 14-16 tahun, dan 
Cambridge Advanced untuk usia 16-19 tahun. 
Sejumlah program dari kurikulum Cambridge International dapat memberikan banyak keuntungan bagi para guru dan siswa. Terdapat pelatihan khusus untuk para guru, karena mereka adalah role model bagi para murid. Sementara bagi siswa, diterapkan sistem belajar melalui berbagai proyek demi mengembangkan kompetensi anak.
Kurikulum Cambridge International memberikan kesempatan pada murid memilih subjek pelajaran yang mereka minat. Ini akan membuat mereka bisa fokus dan kemampuannya semakin terasah. Ada banyak keuntungan bagi siswa yang belajar di sekolah menggunakan kurikulum itu.
Di antaranya, anak akan fasih berbahasa Inggris dan Indonesia, mampu bersaing secara global karena anak memang dipersiapkan untuk itu, memiliki pandangan internasional yang ‘berbeda’ di kancah dunia, serta berkesempatan belajar di universitas terbaik di dunia.
Siswa yang menyelesaikan pendidikan dan mendapat sertifikat Cambridge International Level A akan menjadi membuka pintu cerah di panggung internasional. 
Selain itu, ada keunggulan lain dalam kurikulum ini seperti
 School Self Evaluation yakni evaluasi mandiri sekolah. Artinya, sekolah melakukan evaluasi terhadap penerapan kurikulum secara mandiri, menggunakan survei online dan mendapat respon dari murid, orang tua, dan guru.
Jadi, penilaian dan akreditasi bukan diberikan oleh Cambridge International. Itu memungkinkan para orang tua mengetahui seberapa efektif kurikulum itu diterapkan kepada anak. Dari hasil yang didapat, baru diadakan diskusi antara sekolah dengan pihak Cambridge International. 
Selain itu, ada layanan konsultasi sekolah. Sekolah diperkenankan melakukan konsultasi mengenai kurikulum, kualitas guru, dan penilaian siswa. 
Kendati begitu, para orang tua tidak perlu khawatir siswa tidak mendapat kurikulum nasional. Ini karena pihak Cambridge International telah mengadakan penyesuaian dan selalu berkolaborasi dengan Kementerian yang membawahi pendidikan.
(jqf)