LANGIT7.ID-, Bishkek -
Kirgistan membuka
lembaga pendidikan Islam pertama, yang menjadi langkah terbaru negara mayoritas Muslim sekuler ini. Pendirian akademi Islam itu bertujuan untuk mengendalikan pengaruh agama dan memerangi
ekstremisme.
Presiden Kirgistan, Sadyr Japarov meresmikan
Akademi Islam yang berlokasi di Kota Tokmak, wilayah Chui pada Senin (15/9/2025) kemarin.
Baca juga: Masjid Ebina Jepang, Dilengkapi Sekolah Islam ModernSadyr Japarov mengatakan peresmian lembaga pendidikan ini menandai dimulainya babak baru dalam bidang
pendidikan dan agama di Kirgistan.
"Akademi ini akan menjadi wadah bagi penelitian ilmiah, pengembangan spiritual, dan promosi
nilai-nilai Islam tradisional," kata Japarov, seperti dilansir dari media Kirgistan 24KG, Selasa (16/9/2025).
Sadyr Japarov mengenang warisan Asia Tengah yang kaya dalam perkembangan
pemikiran Islam dan menyebut para cendekiawan terkemuka — Sirajuddin al-Oshi, Imam Sarakhsi, Kadykhan Uzgendi, Jusup Balasagyn, dan Mahmud Kashgari-Barskani.
Menurutnya, kawasan ini selalu menjadi pusat ilmu pengetahuan dan budaya, dan Akademi Islam melanjutkan tradisi ini.
Lembaga ini didirikan berdasarkan keputusan Presiden dan dibiayai dari anggaran negara. Kampus seluas 2 hektar ini mencakup gedung akademik, aula olahraga, dan asrama.
Baca juga: Bintang NBA, Kyrie Irving Donasi Rp1 Miliar ke Sekolah Islam New YorkAkademi yang dirancang untuk 400 mahasiswa ini akan melatih para spesialis di bidang
teologi, studi agama,
keuangan Islam, dan ekonomi.
"Meningkatnya ancaman ekstremisme dan radikalisme, pendidikan agama yang sistematis sangatlah penting," jelas Japarov.
Akademi ini akan menjadi basis ilmiah untuk melindungi kaum muda dari pengaruh yang merusak dan akan memungkinkan mereka memperoleh pengetahuan berkualitas tinggi di Kirgistan tanpa harus pergi ke luar negeri.
"Kami menciptakan kondisi agar kaum muda dapat belajar di tanah air mereka, di lembaga modern yang memenuhi standar internasional," ujar Sadyr Japarov.
Ia menekankan pentingnya mata pelajaran "Sejarah Perkembangan Agama" di sekolah, yang membantu meningkatkan literasi agama dan membentuk sikap kritis kaum muda terhadap berbagai gerakan.
Sebagai informasi, Kirgistan, seperti negara-negara lain di Asia Tengah, melarang penggunaan niqab, cadar penutup wajah penuh, dan hanya mengizinkan pria berjenggot pendek.
Baca juga: Pertama Dibuka di Philadelphia, Sekolah Islam Khusus PerempuanAwal tahun ini, Bishkek mengumumkan rencana untuk membatasi pembangunan masjid setelah menutup puluhan masjid, terutama di wilayah selatan negara yang lebih religius. (24KG/Arab News/es).
(est)