Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Ahad, 26 Oktober 2025
home global news detail berita
Hari Pahlawan

Haedar Nashir: 10 November Jangan Sekadar Seremonial

Garry Talentedo Kesawa Rabu, 10 November 2021 - 06:05 WIB
Haedar Nashir: 10 November Jangan Sekadar Seremonial
Patung Jenderal Sudirman. Foto: Antara Foto/Indrianto Eko Suwarso/foc.
LANGIT7.ID, Jakarta - Hari Pahlawan yang jatuh setiap 10 November jangan sekadar seremonial tetapi harus menjadi momentum untuk menyerap nilai-nilai perjuangan. Pasalnya, Bangsa Indonesia dihadapkan pada tantangan yang lebih kompleks, serta kedatangan lawan bukan dalam bentuk penjajahan fisik.

Hal demikian disampaikan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir. Menurutnya, ancaman terbesar justru hadir saat warga dan elite bangsa tidak lagi menjaga persatuan.

Baca Juga: Makna Maulid bagi Muhammadiyah, Agama Tak Boleh Berjarak dari Kehidupan Nyata

"Bangsa Indonesia tentu harus memperingati Hari Pahlawan sebagai ikhtiar untuk menyerap nilai perjuangan dari para pahlawan Indonesia sekaligus mengaktualisasikan nilai-nilai kepahlawanan itu agar hidup di dalam jiwa, alam, pikiran, sikap, dan tindakan warga dan elit bangsa. Hari Pahlawan jangan hanya dijadikan seremonial belaka," kata Haedar melalui keterangan tertulis di Yogyakarta, Selasa (9/11/2021).

Untuk itu, Haedar berpesan agar Hari Pahlawan dijadikan momentum menghidupkan nilai-nilai kepahlawanan. Di antaranya, nilai pengorbanan baik bagi warga maupun elite bangsa.

Para pahlawan, kata dia, berkorban demi merawat eksistensi Republik Indonesia dalam panggung sejarah bangsa-bangsa. Jika nilai pengorbanan itu diaktualisasikan dengan baik, akan terbentuk bangsa yang peka dan mau membantu sesama, dan tidak lagi melakukan provokasi yang dapat menimbulkan konflik dalam berbangsa dan bernegara.

Baca Juga: UAH: Hari Pahlawan Momentum Kenang Jasa Ulama dan Habaib untuk Kemerdekaan Indonesia

"Para pahlawan nasional dalam mewujudkan dan mengisi kemerdekaan Indonesia mereka berani berkorban, pikiran, harta, bahkan jiwa untuk Indonesia. Mereka memberi bukan meminta dan bukan mengambil. Itulah ciri berkorban," ucapnya.

Dia juga berpesan agar masyarakat meletakkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan yang lain. Persoalan dan tantangan bangsa Indonesia, menurut dia, begitu banyak dan kompleks sehingga tidak mungkin terselesaikan tanpa kolaborasi dan persatuan segenap elemen anak bangsa.

Haedar menambahkan, para pahlawan mampu menyatukan Tanah Air karena mereka selalu meletakkan kepentingan bangsa di atas kepentingan diri, keluarga, dan kroni.

Baca Juga: Waketum Persis: Ukhuwah Lahir dari Kesamaan Hati yang Terbangun

"Para pahlawan melintas batas dengan hadir untuk semua kalangan, dan mereka hadir sebagai sosok-sosok yang meletakkan kepentingan yang lebih luas di atas kepentingan yang lebih sempit. Mereka hadir tidak untuk diri, keluarga, atau kroninya, melainkan untuk kepentingan bangsa dan negara," tuturnya. (Sumber: Antaranews)

Baca Juga:

Prof Hamid: Islam Selalu Ajarkan Pentingnya Ukhuwah Islamiyah

Muhammadiyah Paparkan Solusi untuk Permasalahan Global Ummat Islam


(asf)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Ahad 26 Oktober 2025
Imsak
04:01
Shubuh
04:11
Dhuhur
11:40
Ashar
14:52
Maghrib
17:49
Isya
18:59
Lihat Selengkapnya
QS. Ali 'Imran:64 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
قُلْ يٰٓاَهْلَ الْكِتٰبِ تَعَالَوْا اِلٰى كَلِمَةٍ سَوَاۤءٍۢ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ اَلَّا نَعْبُدَ اِلَّا اللّٰهَ وَلَا نُشْرِكَ بِهٖ شَيْـًٔا وَّلَا يَتَّخِذَ بَعْضُنَا بَعْضًا اَرْبَابًا مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ ۗ فَاِنْ تَوَلَّوْا فَقُوْلُوا اشْهَدُوْا بِاَنَّا مُسْلِمُوْنَ
Katakanlah (Muhammad), “Wahai Ahli Kitab! Marilah (kita) menuju kepada satu kalimat (pegangan) yang sama antara kami dan kamu, bahwa kita tidak menyembah selain Allah dan kita tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun, dan bahwa kita tidak menjadikan satu sama lain tuhan-tuhan selain Allah. Jika mereka berpaling maka katakanlah (kepada mereka), “Saksikanlah, bahwa kami adalah orang Muslim.”
QS. Ali 'Imran:64 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan