LANGIT7.ID, Surabaya - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengajak masyarakat masyarakat untuk mengadopsi nilai-nilai keteladanan dan pemikiran yang diwariskan Gus Dur. Semasa hidupnya, Gus Dur senantiasa menggaungkan nilai-nilai kemanusiaan, pluralisme, inklusivitas, dan toleransi.
Hal tersebut disampaikan Khofifah saat mengenang sosok Gus Dur di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jumat (31/12). Menurutnya, nilai-nilai yang diwariskan Gus Dur akan terus relevan dengan situasi dan kondisi di Indonesia yang majemuk dengan keberagaman agama, suku, bangsa, budaya dan adat istiadat.
Baca juga: 7 Humor Gus Dur yang Bikin Ngakak, dari Soal Bola hingga Pesantren"Semua pemikiran, cara bertindak dan bersikapnya dapat menjadi referensi dalam menyelesaikan berbagai persoalan bangsa. Termasuk berbagai persoalan dan konflik akibat menguatnya politik identitas, radikalisme, dan berbagai dampak negatif di era disrupsi informasi," kata Khofifah.
Khofifah yang juga Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat NU tersebut mengaku sangat mengagumi sosok Gus Dur dan juga nilai-nilai yang diwariskannya. Gus Dur, kata Khofifah, bukan sekadar Presiden, melainkan bapak kemanusiaan dunia.
Khofifah menyebut bahwa Gus Dur lebih menyukai disebut sebagai sosok humanis daripada pluralis. Bahkan, saat akan wafat sempat meninggalkan wasiat sampai tiga kali yang meminta agar batu nisannya ditulis "The Humanist Died Here" (Di sini berbaring seorang humanis).
Baca juga: 5 Fakta Unik Tentang Gus Dur, Kuasai 6 Bahasa Asing hingga Tak Punya Dompet"Wasiat itu baru saya sampaikan saat Haul Ke-5, saat diminta memberikan sambutan testimoni di dekat makam beliau di Tebuireng," ujar Gubernur perempuan pertama di Jatim itu.
Gus Dur yang merupakan Presiden ke-4 RI tersebut wafat pada 30 Desember 2009 dan dimakamkan di kompleks Pondok Pesantren Tebu Ireng, Kabupetan Jombang. (Sumber: Antaranews)
Baca juga: Guyonan Madura, Saat Orang Bangkalan Ingin Obati Gus Dur(asf)