LANGIT7.ID, Sinjai - Ahad pagi (9/1/2022), puluhan pendidik Rumah Tahfidz Al-Furqan Bongki, Sinjai,.terlihat sibuk menata panggung. Santri-santri cilik beserta orang tua berdatangan ke sebuah gedung di jantung kota Sinjai. Mahkota berwarna perak dengan medali menghiasi wajah mereka.
Antusiasme terlihat jelas di sana. Ada kebahagiaan, haru, bangga, dan harapan yang bercampur tak bisa digambarkan. Para pendidik melambai tangan, santri cilik menyambut salam. Pejabat tinggi setempat tak mau ketinggalan. Mereka mengambil bagian dalam acara tersebut.
Secara istimewa, acara tersebut dihadiri bupati dan wakil bupati Sinjai sekaligus. Ini berkah tersendiri. Andi Seto sebagai nomor satu di Sinjai tak segan duduk hingga 4 jam di lokasi acara. Demikian pula Hj. A. Kartiini Ottong selaku wakil bupati.
"Saya selaku bupati sangat berterima kasih kepada pimpinan Rumah Tahfidz Al-Furqan Bongki yang membantu pemerintah dalam membina generasi muda yang setiap saat menciptakan hafidz/hafidzah di Bumi Panritta Kitta," ucap Andi Seto.
Lebih spesial lagi, acara wisuda turut dihadiri Nur Syahwa Syakhila (Keyla), hafidzah tunanetra jebolan
Hafidz Indonesia salah satu stasiun televisi swasta. Untaian Surah Ar-Rahman begitu merdu, tangis haru sayup-sayup terdengar dari bangku para peserta.
Keterbatasan fisik bukan penghalang naginya untuk menghafal ayat suci Al-Qur'an. Tentu, bagi santri cilik Al-Furqan, inilah pemantik semangat menghafal Qur'an.
Acara yang digelar sejak pagi hingga siang hari itu mewisuda 145 santri. Mereka semua santri cilik hebat. Usia masih tergolong sangat belia. Ada yang masih 5 tahun namun sudah mampu merekam ayat Qur'an. Terdapat 28 santri yang menghafal 28 juz, 22 orang mampu menyelesaikan juz 28-30, dan sisanya khatam juz 30.
"Ini sebuah pencapaian yang luar biasa. Mereka tak sekadar menghafal, tapi juga mentadabbur setiap ayat yang dihafal," kata Ketua Yayasan Rumah Tahfidz Al-Furqan Bongki, Sinjai Utara, Ustadz As'ad Arasy.
Tadabbur Jadi Ciri KhasAl-Furqan tak sekadar menjadi rumah untuk kegiatan menghapal saja. Di sana, para santri diajak untuk bertadabbur Qur'an sedari dini. Tadabbur sendiri ialah metode menyelami mutiara-mutiara hikmah yang terkandung dalam samudera Qur'an.
Metode ini telah diterapkan sejak beberapa tahun terakhir, namun baru diresmikan menjadi sebuah lembaga yang bernama Rumah Tadabbur Qur'an (RTQ) pada Ahad (1/9/2022). RTQ merupakan salah satu program lembaga dakwah AQL Islamic Center yang berpusat di Tebet, Jakarta Selatan.
Melalui program tersebut, para santri telah diajak bertadabbur secara praktis sedari dini. Hingga mereka dewasa kelak, hafalan yang telah melekat tak sekadar untaian kata yang menjadi sel-sel otak. Namun mereka mengambil hidayah tiap kali menghafal.
Metode ini sangat relevan untuk mendidik generasi Qur'ani, tak hanya berhenti sebagai pembaca kitab suci. Metode ini pula yang digunakan para sahabat dalam berinteraksi dengan Al-Qur'an. Mereka tak beranjak dari satu ayat jika belum menemukan hikmah di dalamnya.
Di sisi lain, Al-Qur'an sangat berguna untuk kecerdasan anak. Menghapal Al-Qur'an dapat meningkatkan kemampuan mengingat dan juga berpikir secara lebih kritis dna terukur. Orang yang menghapal Al-Qur'an cenderung lebih berkualitas dalam melakukan setiap aktivitasnya.
As'ad menjelaskan, kecerdasan kognitif atas relevansi menghafal Al-Qur'an juga terjadi di lingkup kerja. Para hafidz bisa lebih profesional. Efektivitas waktu selalu dimanfaatkannya sebisa mungkin, sebab itu merupakan hikmah penting dari Al-Qur'an.
Dari sini, As'ad yakin, Al-Furqan mampu melahirkan generasi Qur'ani pembangun peradaban masa depan. Itu tak mustahil. Penghapal Al-Quran selalu membawa keberkahan untuk kemaslahatan umat manusia di muka bumi.
(jqf)