Dari total 699 zona musim di Indonesia, sebanyak 119 zona musim atau 17 persen diprediksi memasuki musim kemarau pada April 2023, yakni di Nusa Tenggara, Bali, dan sebagian Jawa Timur.
Hujan adalah rahmat Allah yang bermanfaat dan menyuburkan bumi apabila bisa dikelola dengan benar. Salah satu berkah air hujan adalah sebagai cadangan air saat musim kemarau.
Pemerintah Indonesia menyiapkan teknologi modifikasi cuaca untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla), menyambut musim kemarau kering yang diprediksi terjadi pada 2023.
Guru Besar Teknik Sipil dan Lingkungan ITB, Prof. Indratmo, menyimpan air hujan bisa dilakukan dengan berbagai cara, yakni rekayasa secara teknik maupun vegetatif.
Andi menjelaskan dipol negatif di Samudera Hindia (IOD) terbentuk awan hujan lebih banyak bagian Timur dibandingkan Baratnya. Hal ini yang menyebabkan musim kemarau basah 2022.
Guna meningkatkan kapasitas retensi banjir pada musim hujan, Kementerian PUPR akan menambah pintu air pada 21 bendungan baru dan 24 bendungan yang tengah dibangun.
Akhir-akhir beberapa wilayah di Indonesia merasakan udara dingin, salah satunya di Yogyakarta. Fenomena udara dingin menjadi penanda masuk musim kemarau.
BMKG memastikan suhu udara terik yang terjadi bukan fenomena Gelombang Panas, melainkan dipicu oleh beberapa faktor, seperti posisi semu matahari yang saat ini sudah berada di wilayah utara ekuator.
Alhasil, untuk menyiasati musim kemarau yang panjang, dengan maksud mendatangkan hujan, beberapa daerah di Indonesia memiliki tradisi unik meminta hujan.
Sebagian besar wilayah Indonesia yang akan memasuki musim hujan pada September hingga November 2021. Namun, sebagian wilayah justru mengalami kekeringan, seperti Nusa Tenggara Timur (NTT), Nusa Tenggara Barat (NTB), Bali dan Jawa Timur.