Langit7, Jakarta -  Metaverse merupakan dunia virtual yang saat ini masih terus dikembangkan oleh pengusaha visioner, salah satunya seperti Bos Facebook, Mark Zuckerberg.
Bagi sebagian orang, metaverse merupakan libertarian utopia, yang memungkinkan setiap orang dapat bertindak dan melakukan aktivitas ekonomi tanpa adanya intervensi dan manipulasi dari pemerintah.
Baca juga: 5 Bisnis Ini Akan Populer dan Berkembang di MetaverseSebagian orang ini lainnya menilai, metaverse yang berjalan di atas teknologi blockchain dan mata uang kripto, akan menghadirkan pasar bebas atau 
free market yang sebenar-benarnya.
"Di mana semuanya kembali pada mekanisme pasar yang murni. Hal itu mereka yakini akan memberikan keadilan yang sejati untuk semua pelaku ekonomi," ujar CEO Corporate Innovation Asia (CIAS), Indrawan Nugroho dikanal YouTube-nya.
Dalam perspektif libertarian, lanjut dia, metaverse akan mendorong perdagangan bebas. Di mana persaingan yang adil akan tercipta dan semua orang diperlakukan sama. 
"Dalam hal ini, hanya produk berkualitas tinggi yang bisa menang di sana," ujarnya.
Penguasa di metaverse adalah mereka yang masuk lebih awal ke dalam dunia tersebut atau mereka yang dapat memposisikan dirinya dengan baik. Artinya siapa pun, termasuk perusahaan-perusahaan kecil bisa menjadi tuan tanah di dunia baru.
"Sama seperti dulu ketika para pengusaha dari negara-negara maju berlayar mengeksplorasi lautan, hingga menemukan benua baru. Mereka kemudian menguasai lahan yang ada di sana dan menjadi kaya raya. Padahal di negara aslinya mereka bisa jadi bukan siapa-siapa," jelasnya.
Baca juga: Ekonom INDEF Prediksi Indonesia Masuk Metaverse di Tahun 2045Indra menambahkan, hal itu serupa dengan dunia metaverse. Di mana perusahaan yang memiliki visi besar, seperti Facebook akan mencoba masuk lebih dulu agar bisa menguasai lahan yang paling besar dan menjadi penguasa di dunia baru tersebut.
"Itulah yang membuat Facebook berani investasi besar-besaran ke dalam pembangunan metaverse ini, karena di situlah masa depan dari kapitalisme," katanya.
(zul)