LANGIT7.ID, Jakarta - Bank Mandiri membukukan laba bersih sebesar Rp28,03 triliun pada 2021. Angka ini tumbuh 66,8 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya (YoY) dengan capaian laba Rp16,80 triliun.
Pertumbuhan laba bersih Bank Mandiri pada 2021 ditopang optimalisasi fungsi intermediasi perseroan. Hingga akhir tahun lalu, laju kredit perseroan secara konsolidasi mampu tumbuh positif sebesar 8,86 persen (YoY) menjadi Rp1.050,16 triliun.
Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan kredit Industri sebesar 5,2 persen (YoY). Bila dirinci berdasarkan segmennya, kredit korporasi masih menjadi salah satu motor penggerak pertumbuhan.
Realisasi kredit korporasi mencapai Rp370 triliun atau tumbuh sebesar 8 Bank Mandiri membukukan laba bersih sebesar Rp28,03 triliun pada 2021. Angka ini tumbuh 66,8 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya (YoY) dengan capaian laba Rp16,80 triliun.
Baca Juga: PPD 2022 Usung Empat Peningkatan EvaluasiPertumbuhan laba bersih Bank Mandiri pada 2021 ditopang optimalisasi fungsi intermediasi perseroan. Hingga akhir tahun lalu, laju kredit perseroan secara konsolidasi mampu tumbuh positif sebesar 8,86 persen (YoY) menjadi Rp1.050,16 triliun.
Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan kredit Industri sebesar 5,2 persen (YoY). Bila dirinci berdasarkan segmennya, kredit korporasi masih menjadi salah satu motor penggerak pertumbuhan.
Realisasi kredit korporasi mencapai Rp370 triliun atau tumbuh sebesar 8% (YoY) secara konsolidasi. Sementara itu, kredit komersial mencatat pertumbuhan tertinggi di tahun 2021 sebesar 9,7 persen (YoY) menjadi sebesar Rp174 triliun.
"Dalam menjaga momentum pertumbuhan ekonomi, Bank Mandiri berkomitmen untuk bersama-sama mendorong kebangkitan ekonomi di sektor-sektor potensial pada masing-masing wilayah termasuk UMKM," kata Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi dikutip Jumat (28/1/2022).
Tercatat, sepanjang 2021, penyaluran kredit UMKM Bank Mandiri meningkat signifikan sebesar 15 persen (YoY) dengan nilai realisasi menembus Rp103,5 triliun. Pertumbuhan pada sisi kredit UMKM, juga didukung oleh upaya pemerintah dan regulator lewat optimalisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Baca Juga: Sandiaga Optimis, 2022 Jadi Tahun KebangkitanHasilnya, realisasi penyaluran KUR Bank Mandiri berhasil memenuhi target yang dipatok oleh Pemerintah pada tahun 2021 sebesar Rp 35 triliun kepada lebih dari 371 ribu debitur. KUR Bank Mandiri utamanya disalurkan ke sektor produktif seperti pertanian sebesar Rp9,93 triliun serta industri pengolahan dan lainnya sebesar Rp6,88 triliun.
Pertumbuhan ini juga diimbangi dengan kualitas aset yang mengalami perbaikan secara bank only. Per akhir 2021, rasio kredit macet atau NPL Bank Mandiri berhasil menurun sebesar 48 bps secara YoY ke level 2,81 persen.
Meski NPL relatif menurun, perseroan tetap melakukan peningkatan rasio pencadangan atau coverage ratio sebesar 2.662 bps secara tahunan menjadi 261,5 persen (YoY) secara konsolidasi. Sementara itu, kredit komersial mencatat pertumbuhan tertinggi di tahun 2021 sebesar 9,7 persen (YoY) menjadi sebesar Rp174 triliun.
"Dalam menjaga momentum pertumbuhan ekonomi, Bank Mandiri berkomitmen untuk bersama-sama mendorong kebangkitan ekonomi di sektor-sektor potensial pada masing-masing wilayah termasuk UMKM," kata Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi dikutip Jumat (28/1/2022).
Baca Juga: Kemenkes Siapkan Telemedisin bagi Pasien Positif OmicronTercatat, sepanjang 2021, penyaluran kredit UMKM Bank Mandiri meningkat signifikan sebesar 15 persen (YoY) dengan nilai realisasi menembus Rp103,5 triliun. Pertumbuhan pada sisi kredit UMKM, juga didukung oleh upaya pemerintah dan regulator lewat optimalisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Hasilnya, realisasi penyaluran KUR Bank Mandiri berhasil memenuhi target yang dipatok oleh Pemerintah pada tahun 2021 sebesar Rp 35 triliun kepada lebih dari 371 ribu debitur. KUR Bank Mandiri utamanya disalurkan ke sektor produktif seperti pertanian sebesar Rp9,93 triliun serta industri pengolahan dan lainnya sebesar Rp6,88 triliun.
Pertumbuhan ini juga diimbangi dengan kualitas aset yang mengalami perbaikan secara bank only. Per akhir 2021, rasio kredit macet atau NPL Bank Mandiri berhasil menurun sebesar 48 bps secara YoY ke level 2,81 persen.
Meski NPL relatif menurun, perseroan tetap melakukan peningkatan rasio pencadangan atau coverage ratio sebesar 2.662 bps secara tahunan menjadi 261,5 persen.
Baca Juga: Tenaga Pengajar Madrasah Diminta untuk Tingkatkan SDM(zhd)