LANGIT7, Jakarta - Anggota DPR RI
Fadli Zon menyoroti perkataan Menteri Agama (Menag)
Yaqut Cholil Qoumas yang diduga samakan adzan dengan suara anjing. Menurutnya, hal tersebut melahirkan kegaduhan di tenagh masyarakat.
Lebih lanjut, Fadli lantas membandingkan kinerja Menag Yaqut terhadap persoalan haji dan umrah, yang dinilai kurang baik dalam menjalankan tugasnya. "Pejabat ini cari-cari masalah yang menimbulkan kegaduhan," ujar Fadli, melalui akun Twitter resminya, @fadlizon, dikutip Kamis (24/2/2022).
Baca Juga: Kemenag: Menag Yaqut Tak Bandingkan Adzan dengan Suara Anjing"Sementara urus yang besar seperti haji dan umrah tak benar. Diksi dan metafornya tak terkontrol, apalagi seolah membandingkan adzan atau pengajian dengan suara gonggongan anjing. Astagfirullah," tutur Fadli.
Sebagai informasi, pernyataan Menag Yaqut soal membandingkan adzan dengan gonggongan anjing dilontarkannya saat melakukan wawancara media di Pekanbaru, mengenai penerbitan surat edaran penggunaan pengeras suara atau toa di masjid dan musala. Awalnya, Yaqut menegaskan dirinya tidak melarang penggunaan pengeras suara oleh masjid ataupun musala, Pemerintah hanya mengatur besar volume.
Baca Juga: Samakan Adzan dengan Suara Anjing, Yaqut Dikritik Ketua MUI dan Imam Besar New York"Soal aturan
adzan, kita sudah terbitkan surat edaran pengaturan. Kita tidak melarang masjid-musala menggunakan Toa, silakan karena itu syiar agama Islam," ungkapnya.
Namun kemudian, Yaqut menyamakan suara-suara lainnya dengan adzan, yang dapat menimbulkan gangguan, salah satunya gonggongan anjing. "Yang paling sederhana lagi, kalau kita hidup dalam satu kompleks. Kiri, kanan, depan belakang pelihara anjing semua. Misalnya menggonggong dalam waktu bersamaan, kita ini terganggu nggak? Artinya apa? Apa pun suara itu, harus kita atur supaya tidak jadi gangguan.
Speaker di musala-masjid silakan dipakai, tetapi diatur (besaran suara) agar tidak ada terganggu," kata Yaqut.
Baca Juga:
Roy Suryo Polisikan Menag Soal Dugaan Bandingkan Adzan dengan Gonggongan Anjing
Pemuda Ini Akui Dijewer Tuhan setelah Kritik Suara Sumbang Muadzin(asf)