LANGIT7.ID - , Jakarta - Penyakit ginjal masih menjadi penyebab kematian ke-10 di Indonesia dengan jumlah lebih dari 42 ribu pertahun. Tentunya, masyarakat perlu mewaspadai penyakit tersebut dengan melakukan pencegahan dan mengenali ciri-cirinya.
Apa Fungsi Ginjal?
Melansir dari situs Sehat Negeriku, Jumat (18/3/2022) ginjal berfungsi untuk membuang sisa metabolisme dalam tubuh. Semua proses dalam tubuh akan dibuang melalui hati dan ginjal. Selanjutnya, pembuangan dari ginjal disalurkan melalui urin. Sedangkan pembuangan dari hati lewat anus.
Baca juga: Fungsi ginjal selain memproduksi urin adalah sebagai menjaga keseimbangan cairan. Misal saat suhu udara dingin maka tubuh akan lebih sering buang air kecil, tapi kalau suhu udara panas tubuh akan merasa kekurangan cairan.
Macam-macam Penyakit Ginjal
Ketua Perhimpunan Nefrologi Indonesia (Pernefri) Zulkhair Ali mengatakan kalau ginjal tidak berfungsi maka akan terjadi gagal ginjal. Adapun yang umum dialami adalah batu ginjal, infeksi ginjal, radang ginjal, ginjal karena diabetes, ginjal karena hipertensi, ginjal karena lupus, dan ginjal karena polikistik.
"Penyakit-penyakit tersebut dapat menurunkan fungsi ginjal, yaitu gangguan ginjal akut dan penyakit ginjal kronik. Kemudian pada penyakit ginjal kronik ada fase yang dinamakan akut non kronik," ujarnya.
Zulkhair menyebut, salah satu yang menarik adalah pada penyakit ginjal akut, gejala pada pasien terlihat berat sekali tapi bisa sembuh sempurna.
"Sedangkan penyakit ginjal kronik itu pasien tidak merasakan apapun, tidak ada gejala, tapi ketika sudah berat akhirnya harus cuci darah dan tidak bisa disembuhkan kembali,” tuturnya.
Penyakit ginjal kronik bersifat progresif dan tidak bisa sembuh kembali, tingkat mortalitas yang tinggi, dan memakan biaya mahal.
Gejala dan Penyebab Penyakit Ginjal
Gejala penyakit ginjal kronis antara lain mual, gatal-gatal, sesak napas, anemia, dan hipertensi. Sayangnya gejala ini baru muncul setelah tahap lanjut atau pada stadium lanjut. Pada stadium awal gejala sama sekali tidak terlihat atau tidak terasa.
Penyebab penyakit ginjal yang paling sering terjadi adalah hipertensi, diabetes, dan radang ginjal.
Baca juga: Cara Pencegahan Penyakit Ginjal
Zulkhair menegaskan, pencegahan idealnya dilakukan dari fase normal, yakni menskrining orang-orang yang tidak sakit untuk mengetahui apakah ada faktor risiko terjadinya penyakit ginjal atau tidak.
“Kemudian kalau sudah terjadi kerusakan kita harus melakukan pengobatan, baik melakukan pengobatan terhadap ginjalnya untuk menunda atau memperlambat progresivitas penyakit ginjalnya maupun mengobati komorbid yang ada,” kata Zulkhair.
Namun apabila sudah terjadi gagal ginjal maka harus dilakukan terapi pengganti ginjal atau transplantasi ginjal.
Diperlukan juga pemeriksaan secara berkala, setiap satu tahun sekali. Terutama bagi faktor risiko menderita penyakit ginjal, seperti yang berusia di atas 50 tahun, penderita diabetes, penderita hipertensi, perokok, obesitas, dan turunan.
Fasilitas Kesehatan
Koordinator Substansi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah, Theresia Sandra Diah Ratih mengatakan, Menteri Kesehatan RI menunjuk Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) sebagai koordinator pengembangan jejaring rumah sakit pelayanan penyakit ginjal.
Baca juga: “Kita sudah mencoba membuat jejaring rumah sakit untuk pelayanan penyakit ginjal. Beberapa rumah sakit diharapkan bisa mengampu rumah sakit – rumah sakit daerah untuk bisa memampukan dirinya lebih baik,” kata Theresia.
Pemerintah menyediakan layanan deteksi dini bagi masyarakat minimal setiap satu tahun sekali baik itu di tingkat RT maupun RW. Layanan tersebut dalam bentuk Posyandu untuk usia produktif dan Lansia.
“Deteksi dini paling minimal satu tahun sekali. Seluruh masyarakat diharapkan bisa mengakses layanan itu, termasuk pengobatan dan konseling untuk faktor risiko penyakit ginjal,” ucapnya.
(est)