LANGIT7.ID, Jakarta - Perdana Menteri Malaysia, Ismail Sabri Yaakob, mengusulkan penggunaan bahasa Melayu untuk menjadi bahasa kedua di perhimpunan bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN).
Ismail mengaku telah menggunakan bahasa Melayu saat berkunjung ke beberapa negara tetangga seperti Indonesia, Brunei Darussalam, Kamboja, Thailand, dan Vietnam. Atas dasar itu, dia akan berunding dengan para pemimpin negara anggota ASEAN dalam upaya mengangkat bahasa Ibu di tingkat internasional.
“Jadi tidak ada alasan kami tidak bisa menjadikan bahasa Melayu sebagai salah satu bahasa resmi ASEAN,” kata Ismail, dikutip laman
Free Malaysia Today, Kamis (24/3/2022).
Baca juga: Masjid Raya Magat Sari Pilar Islam di Tengah Pasar Kota JambiDia mengatakan, setelah melakukan perundingan, dia juga akan berdiskusi dengan para pemimpin ASEAN lain yang menggunakan bahasa Melayu sebagai bahasa lisan. Ini diungkapkan dalam sesi tanya jawab di Dewan Negara pada Rabu (23/3/2022).
Ismail menjawab pertanyaan tambahan dari Zurainah Musa, yang ingin mengetahui apakah pemerintah akan bekerjasama dengan para pemimpin ASEAN untuk mengkoordinasikan penggunaan bahasa Melayu di tingkat regional.
Menguraikan hal itu, Ismail mengatakan saat ini hanya empat dari 10 negara ASEAN yang menggunakan bahasa Inggris dalam acara resmi di tingkat internasional. Sementara, yang lain menggunakan bahasa nasionalnya dalam urusan resmi mereka.
Baca juga: 10 Masjid Ini Jadi Ikonik Baru di Sumatera, No 6 Tundukkan Gelombang Tsunami“Kita tidak perlu malu atau canggung untuk menggunakan bahasa Melayu di tingkat internasional, karena upaya ini juga sejalan dengan salah satu bidang prioritas Malaysian Foreign Policy Framework yang dicanangkan pemerintah pada 7 Desember tahun lalu,” ucapnya.
“Upaya ini akan terus dilakukan dalam pertemuan dan konferensi internasional, baik bilateral maupun multilateral, di dalam atau di luar negeri, jika diperlukan,” kata Ismail melanjutkan.
(jqf)