Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Ahad, 26 Oktober 2025
home edukasi & pesantren detail berita

Tiga Paradigma Manusia dalam Memperlakukan Alam di Al-Baqarah

fajar adhitya Ahad, 10 April 2022 - 08:10 WIB
Tiga Paradigma Manusia dalam Memperlakukan Alam di Al-Baqarah
Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Haedar Nasir. Foto: Istimewa.
LANGIT7.ID, Jakarta - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir menguraikan tiga pandangan Al-Quran terhadap alam semesta. Pardigma ini merupakan potret manusia dalam memperlakukan alam.

Pertama, adalah paradigma kekhalifahan di mana alam merupakan amanah Allah. Manusia merupakan wakil Allah di muka bumi untuk mengelola dan memakmurkan alam sebagaimana tertera dalam Surat Al-Baqarah ayat 30.

Haedar menjelaskan, ayat ini berisi dua sisi bahwa manusia bisa jadi pembangun, tapi juga bisa menjadi perusak. Fungsi kekhalifahan adalah menghilangkan sisi merusak itu sehingga menjadi manusia pembangun.

Baca Juga: Presiden Jokowi Jenguk Buya Syafii, Ungkap Kondisi Terkini

“Memakmurkan itu membikin sesuatu mengolahnya menjadi baik dan dalam takaran yang seksama, tidak berlebihan, tidak eksploitatif. Sebab ada yang mengelola tapi mengeksploitasi demi keuntungan yang sebesar-besarnya dan itu hasrat manusia yang primitif yang alamiah,” kata Haedar dalam Seminar Pra Muktamar Muhammadiyah-‘Aisyiyah yang berpusat di Universitas Muhammadiyah Pontianak, kemarin (9/4/2022).

Kedua, adalah paradigma dan tipologi fasadah atau merusak. Haedar lalu mengutip Alquran Surat Ar-Rum ayat ke-41 dan ke-42.

“Manusia kalau sudah merasa digdaya dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, bahkan kekuasaan, maka jika dia tidak punya kontrol teologis keagamaan dan spiritualitas yang tinggi, dia akan menuruti hawa nafsunya yang berlebihan dalam mengeksploitasi alam,” jelas Haedar.

Menurut dia, seorang pemimpin yang baik bisa menjadi buruk ketika berkuasa terlalu lama. Ketika dia terlalu bergelimang dengan harta kekuasaan dan segala pesona dunia, akhirnya dia jadi berbelok arah menjadi manusia yang tamak.

Baca Juga: MUI Akan Sosialisasi Masif Hari Internasional Lawan Islamophobia

“Karena pembawaan dorongan dari nafsu fujara’-nya yang mendapat ruang luas dari kehidupan,” tambahnya.

Sedangkan paradigma ketiga kata Haedar adalah paradigma nifak atau hipokrit. Alquran menyebut hal ini dalam Surat Al-Baqarah ayat ke-11. Mereka merasa sedang melakukan perbaikan atau pembangunan dengan susunan dan landasan teori yang kuat, padahal sejatinya merusak.

“Maka kita harus menjadikan kekhalifahan itu di lingkungan kita berada, agar jangan menjadi fasad, perusak di muka bumi, dan jangan nifak atas nama membangun akhirnya merusak,” tuturnya.

Haedar menegaskan, di sinilah peran penting Muhammadiyah membawa nilai-nilai luhur Islam dengan keadaban tinggi. Menggunakan ragam perspektif tanpa merasa sebagai pemilik kebenaran tunggal yang akan menjadikan arogan dalam berdakwah dan menyuarakan suara kebenaran.

“Kita tetap rendah hati karena di balik kehebatan kita manusia, ada keterbatasan,” katanya.

Baca Juga: Kuliah Ahad Pagi: Tiga Kebahagiaan Utama di Bulan Ramadhan

(zhd)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Ahad 26 Oktober 2025
Imsak
04:01
Shubuh
04:11
Dhuhur
11:40
Ashar
14:52
Maghrib
17:49
Isya
18:59
Lihat Selengkapnya
QS. Al-Hadid:1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
سَبَّحَ لِلّٰهِ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۚ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ
Apa yang di langit dan di bumi bertasbih kepada Allah. Dialah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana.
QS. Al-Hadid:1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan