LANGIT7.ID, Jakarta -
Agrowisata nanas menjadi salah satu tujuan wisata alam pertanian bagi masyarakat Kota Jambi. Destinasi wisata berbasis pertanian tanaman buah nanas terhampar luas di area kurang lebih 900 hektare.
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI,
Dedi Mulyadi mengusulkan infrastruktur menuju agrowisata nanas di Kota Jambi perlu dibenahi dan dikembangkan. Pasalnya, agrowisata nanas yang terletak di Desa Tangkit Baru itu menjadi salah satu keunggulan dan komoditas kebanggaan di Jambi.
Baca Juga: Tower Mangrove Forest Park Langsa jadi Ikon Pariwisata Baru di Aceh"Agrowisata nanas yang berbasis sumber daya alam potensial ini patut dikembangkan menjadi destinasi wisata, sehingga dapat memberi manfaat bagi masyarakat sekitar," kata Dedi saat memimpin Tim Kunker Reses Komisi IV
DPR RI meninjau agrowisata nanas di Kecamatan Sei Gelam, Muaro Jambi, Jambi, dikutip dari laman DPR, Kamis (21/4/2022).
Dalam kesempatan itu, perwakilan petani nanas turut menyampaikan sejumlah keluhan kepada Komisi IV DPR. Di antaranya infrastruktur jalan yang kurang baik, harga pupuk dan obat-obatan yang cukup tinggi serta tidak adanya STA (Stasiun Terminal Agribisnis).
Menanggapi keluhan petani tersebut, Anggota Komisi IV DPR RI Slamet menyambut baik usulan terkait adanya terminal buah untuk menghindari perbedaan harga antar petani dalam hal pemasaran. Namun, dia memandang masyarakat setempat harus juga memastikan siapa yang nanti akan mengelola terminal tersebut.
Baca Juga: Kemenparekraf Dukung Revitalisasi Istana Mini Neira jadi Istana Kepresidenan"Secara prinsip permintaan terkait terminal buah itu tidak ada masalah. Hanya saja yang menjadi catatan kita mohon dikuarkan dulu siapa yang akan bertanggung jawab mengelola, siapa yang akan merawat. Sehingga nantinya dengan dibangunnya terminal buah itu akan menambah produktifitas, sirkulasi, serta penghasilan yang nantinya berdampak pada kesejahteraan masyarakat setempat para petani khususnya," ujar politisi PKS tersebut.
Hal senada juga disampaikan Anggota Komisi IV DPR RI lainnya, Djarot Syaiful Hidayat. Eks Wakil Gubernur DKI Jakarta itu meminta adanya business plan yang jelas terkait dengan permintaan terminal buah tersebut.
"Jangan sampai begitu sudah ada terminal untuk pasar buah nanas, nantinya tidak dirawat. Maka harus jelas business plannya, harus jelas siapa yang mengorganisir, harus jelas apa fungsinya, harus jelas keberlanjutan program ini," ucap Djarot.
Baca Juga: Menyelami Kehangatan Desa Tempuran, Desa Religius di Jawa TimurPolitisi PDI Perjuangan itu menjelaskan pada prinsipnya Komisi IV DPR RI mendukung semua program yang bisa meningkatkan kesejahteraan petani, termasuk juga produk-produk olahan dari nanas yang ada di Desa Tangkit. Namun, hal tersebut harus dipastikan apakah terminal nantinya bisa dioperasikan dengan baik.
"Jangan kemudian begitu dibangun lalu mangkrak. Dengan adanya terminal nanti kan sebagai tempat transit buah masuk kesitu, sehingga tidak ada lagi perang harga antar petani karena harganya sudah pasti sesuai dengan kualitas nanasnya," tuturnya.
Baca Juga:
Pesona Seribu Masjid jadi Ikon Wisata Religi di Lombok
Wisata Jeep Dataran Tinggi Dieng Tawarkan Pengalaman Baru Picu Adrenalin(asf)