LANGIT7.ID, Jakarta - Baru-baru ini viral di media sosial tentang kabar mengenaskan dengan ditemukannya tiga orang tewas gantung diri di dua lokasi berbeda di Kabupaten Sragen. Kejadian tersebut disinyalir karena faktor keterbatasan ekonomi.
Sebanyak dua korban di antaranya merupakan ayah dan anak, warga Dukuh Grasak, Desa/Kecamatan Gondang, Sragen. Yakni Bapak A (40) dan putranya, S (5). Sedangkan kasus gantung diri dengan korban bapak S (34) terjadi di Desa Pengkok, Kecamatan Kedawung.
Korban ditemukan tergantung di ruang dapur dan meninggalkan selembar wasiat, di atas kertas yang dipaku di tembok. Berikut isi wasiatnya:
Baca Juga: YBM PLN Bangun Kemandirian Pesantren dengan Amal Usaha“MAK/PAK TULUNG JOGO RIA RAMA MBI KHEYLA ANGGAP ANAK DEWE. AKU WES GK KUAT NGLAKONI URIP GK ISO TURU DUDU MERGO SOPO SOPO MERGO AKU DEWE TITIP RIA KARO BOCAH BOCAH” (Mak/Pak tolong jaga Ria, Rama, dan Kheyla anggap anak sendiri. Aku sudah tidak kuat menjalani hidup. Tidak bisa tidur. Bukan karena siapa-siapa, tapi karena aku sendiri. Titip Ria dan anak-anak). Itulah isi selembar surat wasiat dari Bapak S (34) salah satu korban gantung diri di Sragen Jawa Tengah.
Merespon kabar tersebut, Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN melalui YBM PLN UID Jateng dan DIY serta YBM PLN UP3 Surakarta langsung mendatangi para keluarga korban untuk melihat langsung kondisi sebenarnya yang terjadi. Dari kunjungan tersebut didapatkan informasi bahwa Bapak S memiliki hutang Bank yang kian membengkak.
Dengan kondisi tersebut, YBM PLN memberikan bantuan berupa pelunasan hutang dan memberikan bantuan modal usaha berjualan makanan untuk istri almarhum sebagai mitigasi agar beranjak bangkit berdiri kembali di kaki sendiri sebagai orang tua tunggal.
Baca Juga: Jufi Salurkan 560 Paket Pangan Ramadhan di Solo dan KaranganyarSedangkan dari keluarga almarhum Bapak A, didapatkan informasi bahwa ia meninggalkan seorang istri yang tengah bekerja di luar negeri dan putrinya kelas VI SD yang akan melanjutkan ke bangku SMP.
Karena kondisi tersebut, YBM PLN akan memberikan bantuan untuk anak Bapak A berupa uang saku setiap bulan dan uang seragam sekolah selama dia menempuh pendidikan sekolah. Selain itu, YBM PLN akan melunasi hutang keluarga Bapak A yang melilit keluarganya.
Ketua Umum YBM PLN Iskandar menyampaikan rasa prihatin atas ironi sosial yang terjadi di masyarakat miskin. Ia menegaskan dukungan YBM PLN agar terus hadir memberikan pelayanan bantuan sosial kemanusiaan secara cepat dan program pemberdayaan ekonomi produktif sebagai salah satu upaya memberikan asa kepada mereka yang tengah terhimpit.
Kemudian untuk bantuan berkelanjutan perlu dilakukan kolaborasi tiga model pembinaan dan pendampingan, yaitu penguatan pembinaan keagamaan , bantuan karitas kemanusian,dan pola peningkatan ekonomi bermandiri.
Baca Juga: Waspadai Penyebaran Konten LGBT-Pornografi di Media Sosial(zhd)