LANGIT7.ID, London - Perdana Menteri Boris Johnson, mengundurkan diri dari kursi Perdana Menteri
Inggris pada Kamis (7/7/2022) waktu setempat. Dia menyerukan agar pemilihan PM baru segera dilakukan.
“Proses pemilihan pemimpin baru harus dimulai dari sekarang,” kata Johnson di depan pintu Downing Street Nomor 10, Kantor Perdana Menteri Inggris.
Di antara nama-nama politisi yang punya kans jadi kandidat menggantikan Boris Johnson, ada dua nama yang ternyata seorang muslim. Di antaranya:
1. Sajid JavidSajid Javid (52) merupakan menteri kesehatan muslim pertama dalam sejarah
Inggris. Dia juga pernah menjabat menteri keuangan. Dia lahir di Rochdale, Lancashire dari keluarga Inggris-Pakistan. Dia dibesarkan di Bristol, tempat dia mengembangkan minat politik dan keuangan.
Baca Juga: Abdullah Quilliam, Mualaf Pertama Era Victoria Penyebar Islam di Inggris
Sajid Javid menjadi salah satu kandidat favorit menggantikan Boris Johnson untuk Perdana Menteri. Dia kemungkinan akan bersaing untuk menggantikan Boris Johnson sebagai pemimpin Partai Konservatif.
Pada Selasa (5/7/2022) malam, Javid mengundurkan diri dari jabatan Menteri Kesehatan setelah diangkat pada Juni 2021 lalu. Dia pertama kali terpilih menjadi Anggota Parlemen pada 2010 dan telah menjabat posisi penting di pemerintahan sejak saat itu.
Dia pernah memegang peran menteri di bidang perumahan, bisnis dan budaya sebelum menjadi Menteri Dalam negeri dari 2018 Sampai 2019 dan Menteri Keuangan dari 2019 hingga 2020.
Pada 2019, dia berhasil mencapai empat besar untuk menggantikan Theresa May sebagai pemimpin Partai Konservatif, namun keluar lalu mendukung Boris Johnson.
Baca Juga: Cerita WNI Berhaji dari UK: Tak Ada Masa Tunggu dan Diprioritaskan Saat Ibadah Haji
2. Nadhim ZahawiNadhim Zahawi (55 tahun) saat ini tengah menjabat sebagai Menteri Keuangan Inggris. Dia dipuji karena berhasil mengawasi peluncuran vaksin selama pandemi Covid-19 di
Inggris.
Sebelum menjadi Menkeu
Inggris, pejabat beragama Islam ini menjabat sebagai Sekretaris Kementerian Pendidikan.
Dia merupakan mantan pengungsi dari Irak yang datang ke Inggris sebagai seorang anak yang tidak bisa berbahasa Inggris. Sebelum memasuki dunia politik, dia ikut mendirikan perusahaan jajak pendapat terkemuka YouGov.
“Saya pasti adalah salah satu manusia paling beruntung di dunia,” kata Zahawi usia ditunjuk sebagai Menkeu,dikutip BBC News, Sabtu (9/7/2022).
Baca Juga: PM Inggris Tunjuk Cendekiawan Muslim Nadhim Zahawi sebagai Menkeu
Dia lahir di Irak pada 1967 dan sangat mungkin dikirim bertempur saat Perang Iran-Irak berlangsung pada 1980-an. “Saya bisa saja dikirim ke militer Irak, pergi ke garis depan dan kemungkinan tewas,” katanya.
Akan tetapi, Zahawi luput dari keharusan angkat senjata lantaran orang tuanya kabur dari Irak dan menetap di Inggris. Keluarga Zahawi sejatinya berpengaruh di Irak dan tanda tangannya tercantum pada uang kertas negara tersebut.
Nasib keluarga itu berubah ketika Saddam Hussein berkuasa pada akhir 1970-an. Mereka diincar dan terancam ditangkap. Ayah Zahawi yang merupakan seorang pebisnis mendapat kabar soal rencana penangkapan itu, sehingga cepat-cepat melarikan keluarganya ke
Inggris.
(jqf)