LANGIT7.ID, Semarang - Sentra kuliner di Aloon-aloon Semarang, kini sedang hits. Tempatnya cukup luas. Tidak hanya menyajikan beragam menu tradisional khas Semarang, penjual di sentar kuliner Aloon-aloon Semarang juga menyajikan jajanan yang sedang hits.
Kuliner yang dijual di sana di antaranya ada mendoan Purwokerto, kemudian aneka olahan kerang, mulai dari kerang srimping, kerang dara, kerang hijau, dan kerang batik.
Ada juga sate ayam, dan aneke kue asli Nusantara, serta tahu kriuk yang harga satu porsinya Rp20.000. Harganya cukup ramah di kantong. Satu porsi kerang rebus atau goreng, dibanderol mulai Rp25.000.
Baca juga: Bubur Tinutuan, Menu Sarapan Sehat Khas MinahasaSelain itu ada aneka olahan sosis, yang dijual per tusuk mulai dari Rp2.500, Rp5.000 hingga Rp8.000. Dilengkapi dengan aneka saus rasa balado dan juga jagung manis.
Vina, 39, salah satu pengunjung di sentra kuliner tersebut mengaku penasaran dengan unggahan di media sosial. Ketika ada waktu senggang, ia bersama dengan anak dan suaminya datang ke sana.
“Ramai banget kalau hari Sabtu. Sekalian ingin lihat Pasar Johar baru dan alon-alon baru,” kata Vina.
Diketahui, Aloon-aloon ini awalnya dipadati oleh lapak-lapak pedagang pasar yang pindah karena kebakaran. Setelah pasar dibangun kembali, fungsinya dikembalikan seperti format tata kota jaman dulu, yakni alon-alon. Sementara depannya masih berdiri kokoh Masjid Kauman.
Baca juga: Menu Buka Puasa Spesial, Resep Es Pisang Ijo Khas MakassarJangan khawatir kesulitan mendapatkan tempat parkir ketika berada di sana. Untuk parkir sepeda motor, sudah banyak juru parkir yang berada di sepanjang aloon-aloon tersebut, atau tepatnya di seberang toko pakaian Tren. Untuk parkir mobil, bisa di basement Alon-alon.
Bagian atas Alon-alon tersebut adalah areal rerumputan yang cukup luas, sementara bagian bawahnya adalah tempat parkir. Pengendara mobil cukup bayar Rp5.000 untuk sekali parkir.
Baru-baru ini, areal tersebut menjadi lokasi festival angkringan. Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi berkesempatan hadir di sana untuk ngobrol dengan warga, meminta masukan-masukan positif dari bawah.
(sof)