LANGIT7.ID, Jakarta - Masyarakat diimbau waspada sebelum melakukan
transaksi jual beli dengan pedagang. Sebab beberapa oknum kerap kali melakukan kecurangan terhadap konsumen.
Hal itu tentu merugikan pihak pembeli. Terlebih, Islam mengategorikan kecurangan
timbangan dagang termasuk ke dalam salah satu dosa besar.
Untuk itu, Sahabat Langit7 juga perlu waspada dalam menghadapi
pedagang yang curang. Agar tak dicurangi, berikut Langit7 bagikan cara-cara oknum pedagang mencurangi timbangan mereka:
Baca Juga: Ini Ancaman dalam Islam bagi Pedagang yang Suka Curangi Pembeli1. Meninggikan dasar wadah timbanganSalah satu trik yang sering digunakan adalah mencurangi dengan siasat meninggikan dasar wadah timbangan. Semisal wadah timbangan menggunakan sebuah gelas, biasanya pada dasar gelas itu sudah diberikan sesuatu benda untuk membuatnya lebih tinggi.
Sehingga takaran itu walaupun menggunakan gelas tapi tidak utuh satu gelas. Tapi berkurang karena dasar gelas yang sudah ditinggikan.
2. Tukar plastik belanjaTrik ini biasanya dilakukan ketika pedagang selesai menimbang. Kemudian mereka akan berpura-pura memasukkan barang tersebut ke dalam sebuah plastik yang ada di bawah atau belakang mereka.
Padahal sebetulnya itu hanyalah sebuah trik. Sebenarnya yang mereka lakukan adalah mengambil plastik yang sudah diisi barang serupa sebelumnya, tapi dengan kualitas buruk ataupun timbangan yang kurang.
3. Mencampur barang bagus dan jelekKalau trik yang satu ini biasanya pedagang akan meletakkan barang kualitas bagus berada di atas. Sehingga akan menarik minat pembeli.
Nah ketika ada pembeli yang akan melakukan transaksi mereka akan mengambil sedikit ke tumpukan yang berada di bawah. Itu karena barang di bawah memiliki kualitas jelek yang tak nampak di mata pembeli.
4. Pemberat timbanganKecurangan ini dilakukan dengan memberikan suatu benda pada timbangan untuk menjadikannya lebih berat. Adapun barang yang sering digunakan adalah batu.
Dengan kecurangan ini, timbangan akan mencapai berat yang diinginkan. Padahal, sebetulnya barang yang dibeli masih jauh dari kata adil.
(bal)