Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Jum'at, 29 Maret 2024
home edukasi & pesantren detail berita

Perbedaan Musibah sebagai Hukuman dan Ujian, Ini Penjelasannya

Andi Muhammad Rabu, 23 November 2022 - 13:00 WIB
Perbedaan Musibah sebagai Hukuman dan Ujian, Ini Penjelasannya
Ilustrasi. Foto: Langit7.id/iStock.
skyscraper (Desktop - langit7.id)
LANGIT7.ID, Jakarta - Ketua Umum Pimpinan Pusat Persatuan Islam (PP Persis), KH Jeje Zaenudin mengatakan, dalam perspektif Islam bencana terjadi tidak terlepas dari dua kemungkinan. Pertama sebagai cobaan dan yang kedua sebagai hukuman.

"Jika kita beriman dan beramal saleh maka bencana adalah cobaan yang meningkatkan kualitas iman kita dan menghapus dosa kita. Yang dengannya Allah angkat dan meninggikan derajat kemuliaan kita di sisi-Nya. Tetapi bagi yang tidak beriman dan banyak maksiat, maka bencana menjadi bagian teguran dan hukuman di dunia," kata Kiai Jeje saat di wawancara Langit7.id, Rabu (23/11/2022).

1. Musibah Sebagai Cobaan

Musibah sebagai cobaan atau ujian dari Allah SWT diturunkan untuk mengetahui sekuat apa iman seorang hamba kepada Sang Khalik. Ketika seorang mukmin mengikrarkan dirinya beriman, maka Allah akan menyiapkan ujian baginya. Seperti yang tertuang dalam surat Al-Isra ayat 105:

وَبِٱلْحَقِّ أَنزَلْنَٰهُ وَبِٱلْحَقِّ نَزَلَ ۗ وَمَآ أَرْسَلْنَٰكَ إِلَّا مُبَشِّرًا وَنَذِيرًا

Artinya: Dan Kami turunkan (Al Quran) itu dengan sebenar-benarnya dan Al Quran itu telah turun dengan (membawa) kebenaran. Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan.

Baca Juga: Ketum Persis Ajak Masyarakat Bantu Korban Bencana Cianjur

Dalam hal ini, pendakwah milenial Ustaz Hanan Attaki menjelaskan, ujian yang diberikan Allah SWT kepada hamba-Nya tak lain karena rasa cinta-Nya. Sebab itu kita sebagai hamba-Nya harus sabar dalam menghadapi ujian dari Sang Pencipta.

"Kalau kamu ingin mendapatkan kemudahan, biasanya melewatkan kesusahan terlebih dahulu,kalau kalian ingin mendapatkan keuntungan biasanya melewatkan kerugian dahulu. Tapi keberuntungan dan kerugiannya pasti tidak sebanding, keberuntungannya jauh lebih besar dari pada kerugiannya," kata Ustaz Hanan dikutip di kanal YouTubenya.

2. Sebagai Bentuk Hukuman

Adapun musibah yang datang dikarenakan hukuman dari perbuatan manusia itu sendiri. Allah berfirman dalan surat An-Nahl ayat 34:

فَأَصَابَهُمْ سَيِّـَٔاتُ مَا عَمِلُوا۟ وَحَاقَ بِهِم مَّا كَانُوا۟ بِهِۦ يَسْتَهْزِءُونَ

Artinya: Maka mereka ditimpa oleh (akibat) kejahatan perbuatan mereka dan mereka diliputi oleh azab yang selalu mereka perolok-olokan.

Merujuk pada Tafsir Al-Muyassar dari Kementerian Agama Arab Saudi menjelaskan bahwa musibah itu diturunkan kepada mereka akibat dari perbuatannya yang melanggar syariat agama. Dan diturunkanlah musibah sebagai hukuman.

"Kemudian turunlah pada mereka hukuman akibat dosa-dosa mereka yang dahulu mereka perbuat, dan kemudian mengepung mereka siksaan yang dahulu mereka olok-olok," tulis tafsir tersebut.

Baca Juga: Mengenal Cara Kerja Early Warning System Bencana Secara Modern dan Tradisional

(zhd)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Jum'at 29 Maret 2024
Imsak
04:31
Shubuh
04:41
Dhuhur
12:01
Ashar
15:14
Maghrib
18:02
Isya
19:11
Lihat Selengkapnya
QS. Ali 'Imran:64 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
قُلْ يٰٓاَهْلَ الْكِتٰبِ تَعَالَوْا اِلٰى كَلِمَةٍ سَوَاۤءٍۢ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ اَلَّا نَعْبُدَ اِلَّا اللّٰهَ وَلَا نُشْرِكَ بِهٖ شَيْـًٔا وَّلَا يَتَّخِذَ بَعْضُنَا بَعْضًا اَرْبَابًا مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ ۗ فَاِنْ تَوَلَّوْا فَقُوْلُوا اشْهَدُوْا بِاَنَّا مُسْلِمُوْنَ
Katakanlah (Muhammad), “Wahai Ahli Kitab! Marilah (kita) menuju kepada satu kalimat (pegangan) yang sama antara kami dan kamu, bahwa kita tidak menyembah selain Allah dan kita tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun, dan bahwa kita tidak menjadikan satu sama lain tuhan-tuhan selain Allah. Jika mereka berpaling maka katakanlah (kepada mereka), “Saksikanlah, bahwa kami adalah orang Muslim.”
QS. Ali 'Imran:64 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan