Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Kamis, 30 Oktober 2025
home edukasi & pesantren detail berita

Hikmah Islam Larang LGBT: Terbukti Bisa Hancurkan Peradaban Manusia

Muhajirin Senin, 28 November 2022 - 12:00 WIB
Hikmah Islam Larang LGBT: Terbukti Bisa Hancurkan Peradaban Manusia
ilustrasi LGBT (foto: langit7.id/istock)
LANGIT7.ID, Jakarta - Bagi negara-negara Barat, LGBT seakan-akan merupakan kebenaran mutlak yang tal boleh ditolak. Tak heran di Piala Dunia 2022 di Qatar, mereka begitu ngotot untuk mengampanyekan LGBT lewat berbagai cara. Mahasiswa Program Doktoral Universitas Darussalam Gontor, Yongki Sutoyo, mengatakan, ada banyak kajian ataupun bukti teoritis dan praktis untuk membantah propaganda LGBT sebab terbukti dapat menghancurkan peradaban manusia.

“Sebetulnya kalau kita bicara LGBT ada banyak kajian yang mengkritik gerakan ini. karena gerakan ini merugikan banyak orang,” kata Yongki kepada Langit7.id, Senin (28/11/2022).

Dia mencontohkan promosi childfree di Barat. Gerakan childfree muncul akhir abad ke-20. Childfree merupakan keputusan untuk tidak mau memiliki anak dengan berbagai pertimbangan dan alasan yang mendasari pasangan yang bersangkutan.

Yongki mengutip opini dari The Economist di Amerika Serikat pada 2021 lalu. Majalah tersebut memuat opini yang meminta warga Amerika Serikat punya anak lima. Jumlah tersebut dianggap akan menyelamatkan Amerika dari krisis sosial yang berimbas pada krisis ekonomi.

Baca Juga: Mengapa Negara Barat Ngotot Promosikan LGBT di Piala Dunia Qatar?

Di sisi lain, banyak negara-negara maju yang rela menggelontorkan dana untuk membayar pasangan yang mau punya anak agar terjadi regenerasi sosial. Jika tidak ada generasi penerus, negara akan dipenuhi orang tua. Sementara, generasi produktif berkurang.

“Karena kalau tidak seperti itu (punya anak) terjadi resesi sosial dan resesi ekonomi. Artinya, nanti usia produktif berkurang dan itu akan mempengaruhi ekonomi. Negara bisa hancur,” kata Yongki.

Artinya, dalam konteks luas, gerakan LGBT bisa menghancurkan regenerasi manusia, dan tentu menghancurkan generasi dalam sebuah negara. Maka sebetulnya secara sosiologis, antropologis, dan psikologis, LGBT bukan fitrah. Itu karena LGBT akan menghancurkan peradaban manusia.

“(LGBT) akan menghancurkan peradaban manusia itu sendiri. Bukti dan kajian ilmiah sudah banyak,” tutur Yongki.

Fitrah manusia lahir berpasang-pasangan. Begitu pun dalam hal seksualitas. Laki-laki dan perempuan sudah ditakdirkan sebagai pasangan yang akan melahirkan manusia baru. Dengan cara itu, regenerasi manusia akan terus berjalan.

Baca Juga: Parlemen Rusia Setujui RUU Larangan Promosi LGBT, Melanggar Denda Rp1,2 M

Atas dasar itu, orang yang memproklamirkan LGBT sebenarnya menghancurkan ketahanan keluarga. Dalam pandangan lebih luas, LGBT bisa menghancurkan suatu peradaban manusia. Sosial akan terus berlanjut dengan kelahiran bayi. Itu tidak bisa dipungkiri sebab bukti empiris tersebar di mana-mana.

“Jadi sebagai negara muslim dan umat Islam, kita cukup berpegangan aja dengan nilai-nilai Islam yang sudah jelas, dan tentu melakukan riset-riset akademis untuk membuktikan itu, membantah itu,” kata Yongki.

Riset-riset akademis perlu dilakukan. Itu karena kelompok pro-LGBT memiliki argumentasi akademik dalam melawan hetero sosial. Jika umat Islam gencar melakukan riset lalu melahirkan teori dan praktik, maka LGBT dengan sendirinya akan tenggelam.

“Kita juga harus mengaplikasikan (hasil riset itu). Karena sebenarnya gini, teori-teori feminisme atau apapun itu, akan secara otomatis tidak laku kalau kita bisa membuktikan sebaliknya. Baik secara teoritis maupun praktis,” ucap Yongki.

Baca Juga: Laga Wales vs Iran Bakal Diwarnai Penggunaan Atribut LGBT

Memang harus diakui gerakan muslimah yang menentang LGBT maupun feminisme ala Barat kurang ter-update di media. Belum ada gerakan yang secara signifikan gencar melawan teori feminisme di media. Hanya melalui kajian-kajian lisan secara offline, sehingga jarang ditemui di dinding maya.

“Jadi, seolah-olah yang berkaitan perempuan itu yang berkaitan dengan feminis. Padahal tidak, kita juga aware dengan isu-isu itu. Cuma mungkin sudah ada teman-teman Muslimah punya gerakan, tapi mungkin tidak disorot media, jadi kurang ada, tidak terlihat,” kata Yongki.

Maka itu, kata Yongki, perlu memperbanyak langkah-langkah secara teoritis dan praktis untuk mengampanyekan nilai-nilai Islam. Gerakan itu diperlukan untuk melawan propaganda LGBT saat ini.

“Perlu banyak langkah-langkah supaya membuktikan secara teoritis dan praktis bahwa Islam sangat aware persoalan perempuan, dan perempuan ditempatkan pada posisi sangat spesial di dalam Islam,” tutur Yongki.

(jqf)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Kamis 30 Oktober 2025
Imsak
03:59
Shubuh
04:09
Dhuhur
11:40
Ashar
14:54
Maghrib
17:49
Isya
19:00
Lihat Selengkapnya
QS. Al-Jumu'ah:8 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
قُلْ اِنَّ الْمَوْتَ الَّذِيْ تَفِرُّوْنَ مِنْهُ فَاِنَّهٗ مُلٰقِيْكُمْ ثُمَّ تُرَدُّوْنَ اِلٰى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ ࣖ
Katakanlah, “Sesungguhnya kematian yang kamu lari dari padanya, ia pasti menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.”
QS. Al-Jumu'ah:8 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan