FOZ Koordinasi LAZ Salurkan Bantuan ke Pengungsi Rohingya di Aceh

LANGIT7.ID, Jakarta - Direktur Eksekutif Forum Zakat (FOZ), Agus Budiyanto, mengatakan, FOZ telah berkoordinasi dengan berbagai Lembaga Amil Zakat (LAZ) untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada pengungsi Rohingya di Aceh.

FOZ merupakan lembaga rumah besar gerakan zakat dengan total anggota 199 LAZ atau Organisasi Pengelola Zakat (OPZ) yang tersebar di seluruh Indonesia.

“FOZ sebagai asosiasi, kita mengkoordinir kolaborasi dari teman-teman anggota. Kita mendorong temen-teman anggota untuk memberikan bantuan kepada pencari suaka dari suku Rohingya tersebut,” kata Agus kepada Langit7, Kamis (29/12/2022).

Baca Juga: 185 Pengungsi Rohingya Terdampar di Aceh, 20 Orang Meninggal di Laut

Agus mengatakan, FOZ secara internal bersama anggota-anggota LAZ sudah berkoordinasi untuk menentukan langkah ke depan. FOZ juga telah mengundang UNHCR untuk membicarakan nasib pengungsi Rohingya di Aceh.

“(FOZ) mengundang UNHCR yang merupakan badan PBB yang mengurusi pencari suaka untuk memetakan profil Rohingya yang tiba di Aceh, kemudian apa saja kebutuhan yang diperlukan atau apa saja yang sudah dilakukan UNHCR selaku badan PBB yang menangani pencari suaka,” ujar Agus.

Menurut Agus, pengungsi Rohingya sudah sepatutnya mendapat perhatian serius dari seluruh elemen masyarakat. Itu merupakan peristiwa kemanusiaan yang mesti direspon secara bijak. Dia merasa prihatin dengan kondisi para pengungsi yang mengalami kelelahan dan dehidrasi di tengah laut.

Baca Juga: Pemerintah Diminta Patroli Selamatkan Pengungsi Rohingya di Lautan

“Tentu kita turut prihatin apa yang terjadi di Aceh, di mana sekelompok warga dari suku Rohingya tiba di sana melalui jalur laut untuk menyelamatkan diri. Selanjutnya, insya Allah dalam waktu dekat, (FOZ) menentukan langkah-langkah apa yang kita berikan kepada refugee dari suku Rohingya tersebut,” ungkap Agus.

Sebelumnya, ratusan pengungsi Rohingya dari Myanmar berlabuh di Pantai Desa Ladong, Aceh pada Senin (26/12/2022). Dalam video yang beredar kondisi para pengungsi terlihat kelelahan dan kurus. 20 di antaranya dikabarkan telah meninggal saat terombang-ambing di lautan lebih dari sebulan.

Komisaris Tinggi PBB untuk pengungsi mengatakan ada 26 pengungsi meninggal dunia di tengah laut. Kapolsek Muara Tiga Ipda Fauzi mengatakan, kondisi kelelahan dan lemah yang terjadi karena mengalami dehidrasi.

“Mereka sangat lemah karena dehidrasi dan kelelahan setelah berminggu-minggu di laut,” kata Fauzi, melansir Associated Press.

Baca Juga: Pengamat: Myanmar Harus Dihukum agar Genosida Etnis Rohingya Berakhir