LANGIT7.ID, Ankara - Kedutaan Besar RI Ankara sudah mengevakuasi 123 Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban
gempa Turki. Dalam proses tersebut, satu WNI dan anaknya ditemukan meninggal dunia.
Dubes RI untuk Turki, Lalu M. Iqbal, menjelaskan bahwa tim KBRI Ankara yang terdiri dari Tim Konsuler Perlindungan WNI, Tim Atase Pertahanan dan Perbinlu (pejabat BIN) sudah melakukan evakuasi dari empat titik paling terdampak gempa.
Jumlah yang dievakuasi sebanyak 123 orang dari target semula 104 orang. Termasuk di dalamnya 2 warga negara Malaysia dan 1 warga Myanmar. Satu WNI bernama Ayu Fira dan dua anaknya di daerah Hatay sudah berhasil ditemukan dalam keadaan selamat.
Baca Juga: Lebih dari 7.800 Orang Tewas Akibat Gempa Dahsyat di Turki“1 WNI (a.n. Nia Marlinda) asal Bali dan seorang anak berusia 1 tahun serta suami WN Turki di Kahraman Maras ditemukan meninggal dunia karena tertimbun reruntuhan,” ucap Sekretaris 3 Perlindungan WNI KBRI Ankara, Bondet Suryonurwendo yang memimpin tim ke Hatay, melalui keterangan tertulis, Rabu (8/2/2023).
Kolonel Amir, Atase Pertahanan RI KBRI Ankara, yang memimpin Tim Evakuasi ke Kahramanmaras telah memastikan pemulasaraan almarhumah. KBRI telah mengomunikasikan hal tersebut kepada keluarga almarhumah.
“Almarhumah dan keluarga akan dimakamkan hari ini di Kahramanmaras,” kata Bondet.
Baca Juga: KBRI Ankara dan Damaskus Bergegas Evakuasi WNI Terdampak Gempa TurkiSementara terkait dua WNI pekerja
spa therapist yang berstatus belum bisa dihubungi di Dyarbakir, Tim Evakuasi yang dipimpin oleh Kombes Budi Wardiman masih melakukan pelacakan. Hal itu dilakukan sambil melakukan evakuasi 20 WNI di Dyarbalir dan Malatya.
“Kami sudah tiba di Dyarbakir dan masih terus berkomunikasi dengan otoritas setempat serta simpul masyarakat Indonesia untuk mengidentifikasi 2 WNI di Dyarbakir yang hingga saat ini masih belum bisa dihubungi”, ujar Budi Wardiman.
Selain itu, terkait pemberitaan mengenai adanya WNI meninggal dunia di Gaziantep, Tim Evakuasi di Gaziantep telah melakukan penelusuran. Pemberi keterangan yang mengaku WNI di Gaziantep atas nama Vivi Haryono tidak ada di dalam data WNI KBRI Ankara dan tidak dikenal oleh masyarakat Indonesia di Gaziantep.
Baca Juga: Kondisi WNI dan Daerah Terdampak Gempa M 7,8 Turki“KBRI sudah menghubungi wartawan Harian Fajar yang menulis berita mengenai adanya warga Sulawesi Selatan korban gempa yang meninggal di Gaziantep, namun permintaan konfirmasi kami tidak dijawab”, ujar Sekretaris Pertama Penerangan KBRI Ankara, Fitriyani yang mencoba memverifikasi pemberitaan tersebut.
(jqf)