LANGIT7.ID - , Jakarta - Selebgram dan model berkebangsaan Korea Selatan,
Ayana Moon mengaku tertarik dengan dunia politik. Ketertarikannya tersebut diceritakan Ayana melalui unggahan di Instagram belum lama ini.
Ketertarikan Ayana pada politik membawa dirinya mengenal mantan Perdana Menteri Malaysia,
Mahathir Mohamad. Melalui unggahannya, tampak Ayana berfoto dengan Tun Mahathir.
Baca juga: Sontek 7 Gaya Fesyen Ayana Moon yang Sederhana dan Segar"Karena saya tertarik dengan
politik dan urusan terkini sejak kecil, saya memiliki banyak kesempatan untuk mendengar tentang Tun M," kata Ayana, dikutip Jumat (10/3/2023).
View this post on InstagramA post shared by Ayana Jihye Moon (@xolovelyayana)
Tun Dr Mahathir bin Mohamad adalah politikus senior Malaysia yang menjabat sebagai Perdana Menteri pada 1981-2003. Ia kembali terpilih untuk keduakalinya pada 2018 hingga 2020 menggantikan Najib Razak.
Ayana mengaku terkesan dengan nada bicara Tun Mahathir yang lugas dan jujur pada rakyatnya. Kesan tersebut didapat Ayana setelah dirinya membaca buku "Dilema Melayu" saat duduk di bangku SMA.
"Tidak hanya dalam buku-bukunya, tetapi juga dalam pidato dan pernyataannya, karakternya terlihat dan memikat saya," terang pemilik nama lengkap Ayana Jihye Moon ini.
Beberapa sikap Mahathir disebut Ayana mencerminkan kepribadiannya yang lugas dan tegas. Seperti saat Mahathir melawan spekulan modal asing, salah satunya dengan George Soros, untuk memulihkan negaranya tanpa bantuan IMF selama
krisis ekonomi Asia tahun 1997 silam.
Baca juga: Satu-satunya Prajurit Muslim di Kamp Wamil, Ini Perjalanan Mualaf Aydin Adik Ayana MoonKemudian, sikap diplomatik Mahathir yang tanpa kompromi terhadap Israel, hingga kritik kerasnya pada proyek BRI China.
"Dia selalu membuat saya takjub," kagum Ayana yang lahir pada 28 Desember 1995 ini.
Walau begitu, Ayana memahami bahwa sebagai seorang politikus, penilaian terhadap Mahathir ada banyak persepsi. Hanya saja, menurut Ayana, fakta Mahathir sebagai bapak industrialisasi yang memodernisasi Malaysia tak terbantahkan.
"Di bawah kepemimpinannya, Malaysia menjadi satu-satunya negara yang mencapai pembangunan dan modernisasi nasional dengan tetap mempertahankan identitas Islam dan Muslimnya sampai akhir," lanjut perempuan yang menjadi mualaf sejak 11 tahun lalu ini.
"Selain itu, beliau mendorong para pemuda di Asia di luar Malaysia untuk melepaskan diri dari tatanan dunia yang berpusat pada Barat/Eropa dan berperan aktif di pentas dunia," tegasnya.
Baca juga: Ayana Moon Tak Berhijab di Korea, Bolehkah Lepas Jilbab di Negara Minoritas Muslim?(est)