LANGIT7.ID, Jakarta -  Anggota Komisi IX DPR RI, 
Netty Prasetiyani Aher mempertanyakan komitmen Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) dalam memberantas sindikat mafia. Hal tersebut merespons banyaknya Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang meninggal saat bekerja di Malaysia.
Netty mengungkapkan, berdasarkan data 
BP2MI, sejak 2014-2022, sudah ada 704 orang PMI asal Nusa Tenggara Timur (NTT) yang pulang dari Malaysia dalam kondisi tak bernyawa.
"Angka ini sangat memprihatinkan. Artinya, setiap pekan ada satu sampai dua orang PMI asal NTT yang meninggal dari Malaysia," kata Netty dalam keterangannya, Sabtu (11/3/2023).
Baca Juga: Pengamat: Jokowi Harus Tegur Keras Kepala BP2MI yang Minta Izin TempurNetty menuturkan, sebagian besar 
PMI tersebut adalah mereka yang pergi dengan jalur tidak resmi atau non prosedural yang diiming-imingi oleh sindikat mafia 
trafficking.
"Banyaknya masyarakat yang pergi dengan jalur non prosedural ini membuktikan bahwa sindikat mafia penempatan PMI ilegal masih merajalela di negara kita. Sudah sejauh apa realisasi komitmen BP2MI dalam memberantas sindikat mafia tersebut?" ucap Netty seraya bertanya.
Politisi Fraksi PKS itu meminta agar BP2MI dan instansi terkait mengevaluasi secara besar-besaran penanganan PMI. Khususnya soal pencegahan penempatan PMI ilegal.
Baca Juga: PMI Ilegal Akan Dipindahkan Polda Sumut ke Asrama Haji Medan"Karena yang terlibat dalam penempatan PMI ilegal ini bukan hanya pihak swasta, tapi juga oknum-oknum petugas untuk mencipatakan jalur gerbang tol pemberangkatan PMI ilegal," ujarnya.
Menurut Netty, jika pemerintah serius memberantas sindikat tersebut, tidak sulit untuk membongkar jaringan mafia hingga ke akar-akarnya.
"Apalagi titik-titik pelabuhan yang selama ini jadi gerbang tol pemberangkatan PMI ilegal sudah jadi rahasia umum. Hanya saja persoalannya pemerintah benar-benar komitmen memberantas atau tidak?," tuturnya.
Baca Juga: 
DPR Minta Pemerintah Pastikan Perlindungan WNI di Sri Lanka
Cak Imin: 3-4 Juta Pekerja Migran Indonesia Belum Terdaftar Jamsostek(gar)