LANGIT7.ID-, Jakarta- - Dalam Surah Al-Maidah ayat 30-31, Allah SWT memaparkan kisah Habil dan Qabil. Namun yang menarik dalam ayat itu adalah penyebutan Burung Gagak secara spesifik. Saat Habil meninggal dunia, Qabil dituntun oleh Gagak tentang cara menguburkan orang mati.
فَبَعَثَ اللّٰهُ غُرَابًا يَّبْحَثُ فِى الْاَرْضِ لِيُرِيَهٗ كَيْفَ يُوَارِيْ سَوْءَةَ اَخِيْهِ ۗ قَالَ يٰوَيْلَتٰٓى اَعَجَزْتُ اَنْ اَكُوْنَ مِثْلَ هٰذَا الْغُرَابِ فَاُوَارِيَ سَوْءَةَ اَخِيْۚ فَاَصْبَحَ مِنَ النّٰدِمِيْنَ ۛ
Kemudian Allah mengutus seekor burung gagak menggali tanah untuk diperlihatkan kepadanya (Qabil). Bagaimana dia seharusnya menguburkan mayat saudaranya. Qabil berkata, “Oh, celaka aku! Mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini, sehingga aku dapat menguburkan mayat saudaraku ini?” Maka jadilah dia termasuk orang yang menyesal.' (QS Al-Maidah: 31)
Dalam penelitian terbaru, burung gagak ditempatkan sebagai hewan tercerdas di muka bumi. Majalah Scientific American mempublikasikan hasil penelitian ilmuwan Bernd Heinrich dan Thomas Bugnyar - Universitas Vermont, Kanada dan Universitas St Andrews, Skotlandia - yang menunjukkan kemampuan mental burung gagak yang luar biasa.
Baca juga:
Taufan Al-Aqsa, Momen Terbaik Kenalkan Anak tentang Masjid Al-Aqsa "Burung-burung ini menggunakan logika untuk memecahkan masalah dan beberapa kemampuannya bahkan melebihi kemampuan kera besar," kata peneliti tersebut.
Dalam penelitian itu, burung gagak diberi tugas yang sangat kompleks dan belum pernah mereka temui sebelumnya. Tak hanya itu, gagak juga tidak diprogram untuk melakukan hal itu secara alami. Namun, Gagak berhasil menyelesaikan tugas itu serta menemukan solusi yang kreatif dan logis untuk tugas-tugas tersebut.
Hal lebih mengejutkan lagi, mereka melakukannya dengan benar saat pertama kali, setiap kali, tanpa proses coba-coba sama sekali.
Penelitian itu menunjukkan, burung gagak mampu menguji berbagai kemungkinan dalam pikiran mereka dalam waktu singkat, memilih solusi yang paling efektif, dan menerapkannya dengan benar saat pertama kali mencoba. Hal itu merupakan sesuatu yang tidak dapat ditandingi oleh hewan cerdas lain.
Beberapa penelitian juga menunjukkan burung gagak bisa mengelabui hewan lain dalam mencari makanan. Gagak juga mendapatkan 90% makanan lbih banyak dari hewan lain. Bahkan, gagak bisa membuat alat berburu makanan.
Sahar El-Nadi, seorang jurnalis asal Mesir, mengungkapkan, dalam satu percobaan, seekor gagak membuat kail dari seutas kawat lurus untuk menangkap makanan. Dalam percobaan lain, makanan di dalam tabung mengambang di atas sejumlah kecil air di dasar tabung panjang.
Burung gagak pertama-tama mengukur tabung dengan menggunakan paruh. Kemudian menjatuhkan sejumlah kerikil kecil ke dalam tabung yang diperlukan untuk menaikkan permukaan air yang cukup. Itu agar paruhnya dapat menjangkau makanan.
Burung gagak juga mampu bekerja sama untuk menjebak dan membunuh mangsa. Dua gagak akan terbang ke tanah untuk menghalangi jalan keluar mangsa, sementara yang lain menyerang. Perilaku ini menunjukkan gagak mengetahui apa yang dipikirkan satu sama lain.
“Burung gagak bahkan bekerja sama untuk memecahkan masalah yang diberikan kepada mereka selama percobaan, dan akan mengenali diri mereka sendiri ketika mereka melihat ke cermin,” kata Sahar melalui laman About Islam, dikutip Senin (16/10/2023).
Salah satu penyebab kecerdasan gagak adalah mereka beradaptasi dengan medan yang sangat berbeda, dari padang pasir hingga pegunungan. Mereka belajar untuk menemukan makanan bahkan dalam kondisi yang paling sulit.
Gagak tahu cara dan kapan harus menggunakan hewan lain untuk mendapatkan makanan yang tidak dapat mereka jangkau. "Burung gagak secara kognitif setara dengan anak berusia dua tahun," kata ahli biologi Thomas Bugnyar.
Gagak adalah spesies yang pintar bersosialisasi dan hidup dalam kelompok keluarga besar. Namun perkelahian dalam satu keluarga biasanya berlangsung singkat dan hanya melibatkan beberapa patukan saja. Mereka hanya akan bertarung sampai mati dengan musuh yang membahayakan keluarga mereka.
Saat mereka menyaksikan burung gagak melewati ujian demi ujian yang sulit, para peneliti bertanya-tanya apa tujuan dari semua kepintaran ini, karena burung-burung lain dapat menjalani hidup dengan baik dengan kecerdasan yang jauh lebih rendah? Nah, mungkinkah burung gagak memiliki tujuan yang lebih tinggi di alam daripada kehidupan burung yang sederhana?
Al-Quran membuka pintu pembelajaran yang besar dengan menunjukkan burung gagak sebagai mentor bagi manusia. Burung gagak tampaknya menjadi guru yang baik dalam hal pemikiran logis, pemecahan masalah yang kreatif, kerja sama tim, perencanaan strategis, dan manajemen sumber daya yang efektif. Semuanya sambil menunjukkan rasa hormat yang tinggi terhadap lingkungan.
“Jadi, mungkin inilah saat yang tepat bagi kita untuk belajar dari makhluk cerdas ini, karena kita tampaknya sangat membutuhkan kekuatan otak mereka untuk membawa kita kembali ke akal sehat kita sebagai penjaga perdamaian di planet Bumi,” kata Sahar.
(ori)