LANGIT7.ID-, Jakarta- - Umat Islam dianjurkan untuk mendirikan shalat Idul Fitri atau shalat Id pada hari raya Idul Fitri. Shalat Idul Fitri dikerjakan sebanyak dua rakaat secara berjamaah serta ada khutbah setelahnya.
Sejatinya Allah SWT dan Rasulullah SAW telah menunjukkan panduan sebagai pedoman umat Islam beribadah, termasuk shalat Idul Fitri.
Berikut panduan shalat pada hari raya Idul Fitri menurut sunnah Rasulullah:
1. Amalan sunnah sebelum shalat id
a. Mandi
Sebelum melaksanakan shalat Idul Fitri dianjurkan untuk mandi dan menyucikan diri.
ﺭﻭﻯ ﻣﺎﻟﻚ ﺃﻥ ﻋﺒﺪ اﻟﻠﻪ ﺑﻦ ﻋﻤﺮ ﺭﺿﻲ اﻟﻠﻪ ﻋﻨﻬﻤﺎ ﻛﺎﻥ ﻳﻐﺘﺴﻞ ﻳﻮﻡ اﻟﻔﻄﺮ، ﻗﺒﻞ ﺃﻥ ﻳﻐﺪﻭ ﺇﻟﻰ اﻟﻤﺼﻠﻰ
"Imam Malik meriwayatkan bahwa Ibnu Umar mandi keramas saat Idul Fitri sebelum berangkat ke tempat Salat." (kitab al-Muwatha')
b. Mengenakan pakaian terbaik
Nabi Muhammad memakai burdah hibarat (kain indah buatan Yaman) pada setiap Hari Raya. (Sunan Al-Baihaqi 3:280 Nomor 5932).
c. Makan sebelum shalat id
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- لاَ يَغْدُو يَوْمَ الْفِطْرِ حَتَّى يَأْكُلَ وَلاَ يَأْكُلُ يَوْمَ الأَضْحَى حَتَّى يَرْجِعَ فَيَأْكُلَ مِنْ أُضْحِيَّتِهِ
“Rasulullahﷺ biasa berangkat Salat Ied pada hari Idul Fitri dan beliau makan terlebih dahulu. Sedangkan pada hari Idul Adha, beliau tidak makan lebih dulu kecuali setelah pulang dari Salat Ied baru beliau menyantap hasil qurbannya.”
Baca juga:
Muhammadiyah Tetapkan Lebaran 10 April 2024, Berikut Lokasi Shalat Idul Ffitri dan Khatib2. Berjalan kaki
Amalan lain dari shalat Id Fitri adalah menuju tempat shalat dengan berjalan kaki. Anjuran ini memiliki hikmah yaitu menambah pahala.
Ibnu Umar berkata,
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَخْرُجُ إِلَى الْعِيدِ مَاشِيًا وَيَرْجِعُ مَاشِيًا
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berangkat shalat ‘ied dengan berjalan kaki, begitu pula ketika pulang dengan berjalan kaki”.
Ali bin Abi Thalib berkata: Termasuk sunnah mendatangi shalat Id dengan jalan kaki dan pulang dengan berkendaraan. (Sunan Al-Baihaqi 3:281 Nomor 5942)
3. Lewati jalan yang berbeda
Saat berangkat dan pulang dari shalat Id disunnahkan untuk melewati jalan yang berbeda.
Abu Hurairah berkata: Nabi berangkat pada shalat Id dan kembali menggunakan jalan lain yang berbeda dengan jalan semula. (Sahih Ibnu Khuzaimah 2:362 Nomor 1468).
4. Kumandangkan takbir
Disunnahkan mengumandangkan takbir sepanjang perjalanan ke tempat shalat Id.
Az-Zuhry berkata: Nabi berangkat Shalat Id Fitri, beliau bertakbir dari rumahnya sampai tempat shalat. (al-Mustadrak ala ash-Shahihain 1:437 Nomor 1105).
Baca juga:
Niat Zakat Fitrah Lengkap, Teks Arab dan Artinya5. Lafaz takbir Idul Fitri
Adapun lafadz takbir yang disunnahkan adalah sebagaimana yang diungkapkan Umar bin Khattab dan Abu Mas’ud, yakni:
للهُ اكبَرْ, اللهُ اكبَرْ اللهُ اكبَرْ لاالٰهَ اِلاالله وَاللهُ اَكبر, اللهُ اكبَرُوَِللهِ الحَمْد
Latin: Allaahu akbar allaahu akbar (2x). laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar. Allaahu akbar wa lillaahilhamd
Artinya: "Allah maha besar Allah maha besar (2x). Tidak ada tuhan melainkan Allah, dan Allah maha besar, Allah maha besar dan hanya milik Allah-lah segala pujian." (Mushannaf Ibnu Abi Syaibah 1:4990 Nomor 5650-5655).
6. Waktu shalat Idul Fitri
Dalam kitab A'un Al Ma'bud seperti diriwatarkan Jundab, dikatkan bahwa Nabi Muhammad mengimami para sahabat dalam shalat Idul Fitri ketika matahari seukuran dua tombak, sedangkan Idul Adha seukuran satu tombak.
Ukuran satu tombak matahari adalah sekitar 15 sampai 20 menit setelah matahari terbit. Ukuran kira-kira satu tombak maksudnya satu tombak dalam pandangan mata.
Panjang satu tombak kira-kira adalah 2,50 meter, atau 7 hasta dalam pandangan mata. Menurut malikiyah satu tombak adalah 12 jengkal. Kalau dijadikan waktu, maka sekitar sepertiga jam atau 20 menit.
7. Shalat di lapangan
عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَخْرُجُ يَوْمَ الْفِطْرِ وَاْلأَضْحَى إِلَى الْمُصَلَّى فَأَوَّلُ شَيْءٍ يَبْدَأُ بِهِ الصَّلاَةُ … [رواه البخاري]
“Diriwayatkan dari Abu Sa‘id al-Khudri bahwa ia berkata: Nabi Muhammad saw selalu keluar pada hari Idul Fitri dan hari Idul Adlha menuju lapangan, lalu hal pertama yang ia lakukan adalah salat …” [HR. al-Bukhari].
Memang, ada sebuah Hadits yang menerangkan bahwa Rasulullah Saw shalat di masjid:
Abu Hurairah radiallahu anhu berkata, “Pernah mereka kehujanan pada hari 'Id, lalu Nabi shalat Id bersama mereka di masjid.” (Sunan Al-Baihaqi al-Kubra 3:320 Nomor 6051).
Tetapi Hadits itu lemah karena ada rawi yang bernama Abu al-A'la ibnu Abi Farwah al-Farwiy al-Madaniy. Di samping ia dinyatakan majhul oleh para ahli, Hadits yang diriwayatkannya dinyatakan munkar, karena ia hanya dikenal dalam periwayatan Hadits ini saja.
8. Cara shalat Idul Fitri
Jabir ibnu Abdillah radiallahu anhu berkata, “Saya hadir bersama Rasulullah Saw pada hari raya, kemudian beliau memulai shalat sebelum khutbah tanpa adzan ataupun iqamat. Selanjunya, beliau berdiri dan berpegang kepada Bilal, kemudian memerintah kepada manusia agar taqwa kepada Allah dan ta'at. Beliau juga menasihati orang-orang dan mengingatkan mereka. Setelah selesai, beliau turun dan menuju tempat perempuan kemudian mengingatkan mereka.” (HR Muslim 2:603 Nomor 885).
9. Berjamaah
Ummu 'Athiyyah radiallahu anha berkata, “Rasulullah Saw memerintah kami membawa serta anak-anak perempuan yang hampir baligh, yang haidl, dan anak-anak perempuan yang masih gadis pada hari raya al-Fitri dan al-Adha. Namun perempuan-perempuan yang haidl itu tidak shalat.” (HR Muslim 2:606 Nomor 890).
Dengan keterangan di atas, shalat 'Id tidak wajib tetapi tidak bisa dilakukan dengan tidak berjama'ah. Shalat itu sama dengan shalat Ju'mat, yaitu dua raka'at. Bacaan dalam shalat harus jahar (dikeraskan), baik al-Fatihah maupun surat.
Shalat 'Id dilaksanakan berjama'ah di lapangan dengan tujuh kali takbir pada raka'at pertama dan lima kali takbir pada raka'at kedua. Dalam pelaksanaan 'Id, didahulukan shalat daripada khutbah.
Amr ibnu 'Auf radiallahu anhu berkata, “Nabi Saw bertakbir pada shalat 'Id, tujuh kali pada (raka'at) yang pertama dan lima kali pada (raka'at) yang kedua sebelum membaca al-Fatihah.” (Sunan at-Tirmidzi 2:416 Nomor 536).
10. Tidak ada shalat apapun yang berkaitan dengan shalat 'Id
Ibnu Abbas radiallahu anhu berkata, "Nabi berangkat pada hari 'Id, kemudian shalat dua rakaat, beliau tidak shalat baik sebelum maupun sesudahnya." (HR Bukhari 1:335 Nomor 946 dan HR Muslim 2:606 Nomor 884).
(ori)