LANGIT7.ID-, Jakarta- - Sebuah video yang memperlihatkan serangan terhadap muslimah berhijab di London, Inggris, viral baru-baru ini. Video tersebut menunjukkan seorang tersangka yang menarik jilbab wanita Muslim.
Serangan tanpa alasan tersebut mendorong pihak kepolisian untuk menyelidiki lebih lanjut.
Peristiwa tersebut terjadi di distrik Kensington, lokasi landmark ikonik London yang sering dikunjungi wisatawan di mana terdapat Istana Kensington, Museum Sejarah Alam, Museum Victoria dan Albert hingga Museum Sains.
Berdasarkan laporan online, video tersebut diedarkan oleh aktivis oposisi Iran dengan target orang-orang yang keluar dari kedutaan Iran di London, yang terletak di South Kensington.
Kepolisian London mengatakan pihaknya tengah melakukan penyelidikan melalui keterangan para korban penyerangan. Kepolisian masih belum melakukan penangkapan dan terus mencari saksi atas insiden tersebut.
“Tidak ada tempat untuk perilaku seperti ini di London. Kami sedang menghubungi salah satu korban dan penyelidikan sedang dilakukan untuk mengetahui keadaan selengkapnya dan menangani segala pelanggaran.” kata kepolisian London seperti dikutip
The New Arab, Rabu (3/7/2024).
"Siapa pun yang menyaksikan insiden seperti ini diminta untuk menghubungi polisi di 101 atau kirim pesan ke @MetCC, referensi CAD 3273/29Jun." tambahnya.
Baca juga:
Garuda Indonesia Disorot! Keterlambatan Haji Capai 11 JamSerangan-serangan penarikan jilbab wanita Muslim terjadi di momen Pemilu Iran. Diketahui Iran menggelar pemungutan suara pemilihan presiden pada Jumat (28?6/2024) lalu.
Saat itu jutaan warga negara Iran, baik di dalam dan luar negeri, pergi untuk memberikan suara dalam pemilihan presiden yang secara luas dianggap sebagai 'kepalsuan'.
Protes besar-besaran yang menyerukan perubahan rezim terjadi di seluruh penjuru Iran.
Dalam beberapa tahun terakhir, Iran dipenuhi dengan protes massal atas kebijakan ultrakonservatif dan kekerasan terhadap perbedaan pendapat. Terlebih usai kematian Mahsa Amini di tahun 2022, yang meninggal dalam tahanan setelah ditangkap oleh polisi moral Iran karena diduga mengenakan jilbab secara tidak pantas
(ori)