langit7-Jakarta,- - Seorang anak laki-laki berusia 12 tahun dari Gabon, Mahdi memberikan kesan luar biasa pada Kompetisi Al-Qur’an Internasional Raja Abdulaziz ke-44 di Mekkah.
Seperti dilaporkan SPA, dikutip Kamis (15/8/2024), prestasinya ini diraih setelah dua tahun Mahdi memeluk Islam. Mahdi saat ini menjadi satu-satunya Muslim di keluarganya dan menonjol sebagai salah satu peserta termuda dalam kompetisi tersebut.
Mentor sekaligus imam di masjid lingkungan, Zakaria menceritakan keterkejutannya saat Mahdi mengutarakan keinginannya untuk memeluk Islam.
Saat itu, pertama kali bertemu, Mahdi yang ditemani adik laki-lakinya mengungkapkan keinginannya menjadi mualaf.
“Awalnya saya pikir dia bercanda,” aku Zakaria, mengingat usia Mahdi yang masih muda.
Baca juga:
Sosok KH M Ali Manshur, Pencipta Shalawat Badar Penerima Tanda Jasa dari Pemerintah“Saya bertanya apakah dia tahu sesuatu tentang Islam, dan dia terus bersikeras bahwa dia ingin mengikuti agama Allah. Dalam hatiku aku berkata ‘Ini adalah anugerah dari Allah’.”
Zakaria pun membimbing Mahdi membaca kalimat syahadat. Dia merasakan rasa syukur yang mendalam karena menjadi bagian dari perjalanan spiritual Mahdi.
Beliau kemudian mulai mengajari Mahdi alfabet Arab, secara bertahap berkembang menjadi surah-surah pendek hingga Mahdi menghafal seperempat Al-Qur’an.
“Saya memperhatikan betapa cepatnya dia menghafal dan memahami Al-Qur’an,” kata Zakaria, menyoroti bahwa Mahdi menghafal satu halaman sehari hanya seminggu setelah ia berpindah agama.
Selain mempelajari Al-Qur'an, Mahdi juga menghafal berbagai teks Islam, yang menunjukkan bakatnya dalam belajar.
“Dia benar-benar pemuda yang unik, tidak seperti yang pernah saya lihat,” kata Zakaria, memuji dedikasi Mahdi yang luar biasa.
Dedikasi Mahdi dan kemajuannya yang pesat dalam mempelajari Al-Qur'an menjadikannya sebagai peserta yang luar biasa dalam kompetisi bergengsi ini.
Kisahnya tidak hanya menginspirasi tetapi juga menyoroti dampak mendalam dari iman dan bimbingan terhadap pikiran anak muda.
(ori)