LANGIT7.ID-, Jakarta- - Dunia preman dan tato, yang sering dipandang sebelah mata oleh masyarakat, kini menjadi sorotan dalam ceramah terbaru Buya Yahya. Melalui kanal YouTube resminya, ulama charismatik ini mengejutkan publik dengan pesan yang tak terduga, membuka pintu rahmat bagi mereka yang selama ini merasa terpinggirkan.
KH Yahya Zainul Ma'arif, yang akrab disapa Buya Yahya, dikenal dengan dakwahnya yang lembut namun mengena. Kali ini, ia menyentuh hati banyak orang dengan pesan yang ditujukan khusus untuk kalangan yang sering dianggap 'tersesat'.
Dengan tegas namun penuh kasih, Buya Yahya mematahkan stigma yang selama ini melekat pada preman dan orang bertato. Ia menegaskan bahwa pintu tobat selalu terbuka lebar untuk siapa saja yang ingin kembali ke jalan yang benar, tanpa memandang latar belakang atau masa lalu mereka.
"Saudaraku yang mungkin merasa jauh dari cahaya, ketahuilah bahwa pintu rahmat Allah selalu terbuka lebar untukmu," ujar Buya Yahya, menawarkan harapan baru bagi mereka yang ingin bertobat.
Dalam ceramahnya, Buya Yahya menjelaskan konsep tobat dalam Islam dengan cara yang mudah dipahami. Ia menekankan bahwa tobat bukan hanya tentang menyesali perbuatan masa lalu, tetapi juga tentang tekad untuk memperbaiki diri dan tidak mengulangi kesalahan yang sama.
Namun, Buya Yahya juga mengakui bahwa jalan tobat bukanlah jalan yang mudah, terutama bagi mereka yang telah lama hidup dalam dunia kejahatan. Ia menggambarkan perjuangan batin yang harus dihadapi oleh mereka yang ingin meninggalkan kehidupan lama mereka.
"Meninggalkan kehidupan lama memang tak semudah membalikkan telapak tangan, tapi justru di situlah letak keindahannya," tegasnya, mengakui perjuangan batin yang harus dihadapi.
Buya Yahya juga menyerukan pada masyarakat untuk tidak menghakimi, melainkan mendukung mereka yang berusaha bertobat. Ia menekankan pentingnya dukungan dan penerimaan dari lingkungan sekitar dalam proses perubahan seseorang.
Ceramah ini menjadi bukti nyata bahwa dakwah Islam bisa menjangkau semua lapisan masyarakat. Melalui kata-katanya yang menggugah, Buya Yahya telah membuka jalan bagi para preman dan mereka yang merasa terpinggirkan untuk menemukan kembali fitrah mereka sebagai hamba Allah.
(lam)