LANGIT7.ID-Yogjakarta; Dalam khazanah Islam, Nabi dan Rasul memiliki peran penting dalam menyebarkan ajaran ketuhanan. Hal ini disampaikan Anggota Divisi Tafsir Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah Asep Setiawan dalam Pengajian Tarjih pada Rabu (30/10) yang membahas tentang tafsir QS. Al-Baqarah ayat 253.
Asep menerangkan bahwa Nabi adalah manusia pilihan yang diberi wahyu oleh Allah, namun tidak diwajibkan untuk menyampaikan wahyu tersebut kepada masyarakat luas. Sementara itu, Rasul adalah mereka yang diamanahkan untuk menerima wahyu, juga untuk menyampaikannya sebagai risalah kepada umat. Perbedaan ini menekankan bahwa para rasul memiliki tanggung jawab yang lebih besar dalam mengomunikasikan ajaran Allah kepada umat manusia.
Dalam QS. Al-Baqarah ayat 253, Allah berfirman, “Rasul-rasul itu Kami lebihkan sebagian mereka dari sebagian yang lain.” Sabda Rasulullah Saw yang diriwayatkan oleh Ahmad juga menjelaskan jumlah Nabi dan Rasul. “Nabi ada 124.000 orang dan di antara mereka ada para Rasul sebanyak 315 orang, mereka sangat banyak.” Hadis ini mempertegas bahwa jumlah Nabi jauh lebih banyak dibandingkan Rasul, meskipun sebagian besar dari mereka tidak disebutkan dalam Al-Quran.
“Hadis tentang jumlah nabi dan rasul ini oleh beberapa ahli hadis dinilai lemah, dhaif. Tapi karena jalur periwayatannya yang banyak, jadi kualitasnya naik,” ucap dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini.
Menurut Asep, Al-Quran sendiri mengakui bahwa tidak semua rasul dikisahkan kepada manusia. QS. An-Nisa ayat 164 menyebutkan, “Dan ada beberapa rasul yang telah Kami kisahkan mereka kepadamu sebelumnya dan ada beberapa rasul yang tidak Kami kisahkan mereka kepadamu.”
Pernyataan serupa terdapat dalam QS. Al-Mukmin ayat 78: “Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu.” Dari sini, dipahami bahwa kisah sebagian besar Nabi dan Rasul tersembunyi dan tidak semua tercantum dalam wahyu tertulis.
Dari jumlah total 124.000 Nabi, ucap Asep, terdapat 25 yang wajib diimani dan nama-namanya tercatat dalam Al-Quran. Sebanyak 18 nama disebutkan dalam QS. Al-An’am ayat 83-86, termasuk Ibrahim, Ishak, Yakub, Nuh, Dawud, Sulaiman, hingga Luth. Kemudian tiga Nabi lainnya yakni Hud, Shaleh, dan Syu’aib terdapat dalam QS. Hud ayat 50, 61, dan 84.
Adam dijelaskan dalam QS. Ali Imran ayat 33, sementara Idris dan Zulkifli terdapat dalam QS. Al-Anbiya’ ayat 85. Nabi Muhammad Saw disebut dalam QS. Al-Fath ayat 29 sebagai penutup para Nabi dan sekaligus menjadi teladan terbaik, sebagaimana disinggung dalam QS. Al-Ahzab ayat 21.
Keistimewaan utama para Nabi dan Rasul adalah pilihan Allah yang bijak atas manusia-manusia terbaik untuk menerima dan menyampaikan wahyu-Nya, seperti yang disampaikan dalam QS. Fathir ayat 24 dan Al-Kahfi ayat 110. Mereka adalah individu luar biasa yang menjalankan peran ilahi dengan sepenuh hati, melangkah sebagai pembimbing umat dan teladan yang tak lekang dimakan zaman.(*/saf/muhammadiyah)
(lam)