LANGIT7.ID-, Jakarta- - Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Anwar Iskandar meminta lembaganya untuk memperbaiki kemerosotan akhlak dan moral umat akibat judi online (judol).
"Kita lihat hari ini menyedihkan sekali bahwa kemerosotan akhlak dan moral terjadi di mana-mana. Ketika kemajuan teknologi informasi, ketika masuk di dalam era digital banyak manfaat yang kita dapatkan, tapi banyak mudharat yang kita terima," kata Kiai Anwar Iskandar saat pembukaan Mukernas MUI di Jakarta.
Menurutnya, salah satu mudharat di era digital ini adalah terjadinya kemiskinan yang sangat hebat. Hal ini disebabkan oleh judi online dan pinjaman online.
"Tantangan yang besar bagi kita karena lemahnya moralitas bangsa. Walaupun ditutup itu namanya akun-akun judol dan ditindak kepolisan, kalau sudah mentalnya rusak dan kecanduan, pasti akan cari akal," kata dia.
Baca juga:
Kolom Pakar:Konsep dan Aplikasi Pasar Uang SyariahKiai Anwar menyampaikan, keadaan ini tidak boleh dibiarkan agar masyarakat yang sudah terpapar tidak memiliki lagi cara untuk menikmati barang atau perbuatan haram ini.
"MUI akan terus berpikir menyelamatkan bangsa ini, menyelamatkan umat ini dari praktek-praktek yang tidak baik. Salah satu hulunya (masalah) adalah tidak takut kepada tuhan," paparnya.
Kerusakan akhlak dan moral bukan hanya pada judi online, tetapi juga pada narkoba, korupsi dan sebagainya. Menurutnya, perbuatan tersebut sangat membahayakan masa depan bangsa ini.
Oleh karena itu, Kiai Anwar akan menguatkan peran MUI dalam pelayanan kepada umat dan melakukan sinergitas kepada pemerintah demi menciptakan masyarakat yang lebih baik.
"Mari bentengi bangsa ini tentang dakwah yang merangkul, merahmati, tidak buat gaduh di mana-mana. Mari bentengi bangsa dan negara ini dengan edukasi kepada masyarakat bagaimana Islam wasathiyah," ungkapnya.
Dengan begitu, Kiai Anwar berharap bangsa Indonesia tidak lagi menjadi bangsa yang terus bertikai dengan temannya sendiri yang dapat berakibat melemahkan.
"Mukernas kita harapkan akan memberikan sumbangan dan dedikasi terbaik buat tokoh-tokoh agama, ormas-ormas agama di Indonesia juga kepada pemerintah," tuturnya.
Pada kesempatan tersebut, Kiai Anwar menyampaikan, pada hakikatnya agama dan kekuasaan itu dua bersaudara. Kiai Anwar menukil pernyataan Al Ghazali yang menyampaikan bahwa agama adalah pedoman dasar, sementara kekuasaan itu adalah penjaga.
"Agama akan hancur karena tidak ada ruhnya, tetapi sebaliknya, agama yang tidak dijaga oleh kekuasaan yang baik akan sia-sia. Supaya kekuasaan tidak hancur, agama tidak menjadi sia-sia, maka sinergitas antara agama dan penguasa menjadi sesuatu yang niscaya di sebuah negara yang berketuhanan Yang Maha Esa seperti Indonesia ini," paparnya.
Kegiatan Mukernas IV MUI berlangsung pada 17-19 Desember 2024 dengan mengusung tema: Memperkokoh Peran MUI Sebagai Pelayan Umat (khodimul Ummah) dan Mitra Pemerintah (shodiqul hukumah).
Kegiatan ini dibuka oleh Ketua Umum MUI KH Anwar Iskandar dan Ketua Wantim MUI KH Ma'ruf Amin dengan menabuh bedug.
Hadir dalam pembukaan Mukernas IV MUI antara lain Wakil Presiden ke-13 RI KH Ma'ruf Amin, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifatul Choiri Fauzi, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
(ori)